JAKARTA, KOMPAS.com - Luthfi (43) mengatakan bahwa anaknya, S (10), mengalami trauma setelah nyaris menjadi korban penculikan.
S merupakan siswi SDN Pondok Kelapa 07 Pagi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang hampir menjadi korban penculikan pada 26 Januari 2023 sekitar pukul 10.00 WIB.
"Iya (trauma), langsung sakit dua hari, dari hari Jumat (27/1/2023)," tutur Luthfi di kediamannya, di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (5/2/2023).
Pada Senin (30/1/2023), Luthfi mengatakan bahwa suhu tubuh S masih cukup tinggi, sehingga belum bisa masuk sekolah.
Baca juga: Tangan Digenggam Paksa, Anak SD di Pondok Kelapa Hampir Jadi Korban Penculikan
Meski demikian, saat S sudah sembuh, ia masih menolak pergi ke sekolah.
"Iya (sempat enggak mau masuk sekolah). Cuma kami omongin aja, pokoknya S enggak boleh ke belakang SDN Pondok Kelapa 09 Pagi," tutur Luthfi.
"Kalau jam istirahat atau olahraga, dekat sama guru atau teman-teman," imbuhnya.
Terkait upaya penculikan terhadap S, Luthfi mengatakan, tangan anaknya sudah digenggam secara paksa oleh seorang wanita tidak dikenal pada waktu kejadian.
"Ada ibu-ibu megang tangannya. Pas dipegang langsung diajak ke rumahnya. Kalau mau, bakal dikasih sesuatu. Pas anaknya bilang enggak mau, genggaman tangannya langsung dikencengin," tutur dia.
Ketika genggaman tangan pada S dikencangkan, ia langsung menendang kaki perempuan tersebut.
Baca juga: Terjadi Dua Upaya Penculikan Siswa SD di Pondok Kelapa dalam Sehari
Kebetulan, S sedang bersama teman sekolahnya, yakni A. Ia langsung berteriak kepada A untuk melaporkan kejadian ke seorang guru.
"Di situ lah dia (S) langsung kabur. Tapi dia sempat ngeliat ada mobil yang nungguin. Warnanya merah," sambung Luthfi.
Berdasarkan keterangan S, mobil merah itu berisi enam orang yang terdiri dari tiga laki-laki dan tiga perempuan.
Adapun orang asing tersebut menggenggam tangan S ketika ia dan A hendak menuju sebuah lapangan saat jam olahraga.
Baca juga: Viral Foto Anak Korban Penculikan Diambil Organnya di Depok, Bareskrim: Hoaks!
Namun, mereka salah mengambil jalan dan memilih pintu gerbang belakang SDN Pondok Kelapa 09 Pagi yang lokasinya masih dalam satu kawasan.