Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Asyik Nonton TV, Warga Tangerang Kaget Rumahnya Tertimpa Pohon Tumbang

Kompas.com - 09/02/2023, 14:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebuah pohon di Kantor Kelurahan Uwung Jaya, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, tumbang dan menimpa rumah Muhammad Nasir saat ia dan keluarganya sedang asyik menonton televisi, Kamis (9/2/2023).

Pohon itu tumbang akibat hujan disertai angin kencang yang melanda sejumlah wilayah Kota Tangerang sejak pagi tadi.

Nasir menceritakan, ia cukup kaget dengan peristiwa pohon tumbang yang menimpa rumahnya itu.

"Saya sekeluarga lagi kumpul semua di ruang tengah, biasa pagi-pagi nonton TV, terus tiba-tiba kaget atap rumah roboh persis depan kami," ujar Nasir, Kamis.

Beruntung, meskipun insiden itu terjadi saat ia dan keluarganya tengah menonton televisi di dalam rumah, tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.

Baca juga: Diterpa Angin Kencang, Pohon dan Tiang Listrik di Cilodong Depok Tumbang

Namun demikian, kejadian itu membuat genting rumah Nasir mengalami kerusakan jebol cukup parah. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 10 juta.

"Alhamdulillah kalau korban jiwa enggak ada, hanya saja ya butuh biaya yang tidak sedikit untuk memperbaiki kerusakan rumah dan barang-barang ini," ungkapnya.

Ia menjelaskan, sekitar pukul 10.30 WIB, pohon yang berada di area halaman Kantor Kelurahan Uwung Jaya itu tumbang ke arah rumah warga.

Tumbangnya pohon tersebut terjadi setelah hujan deras turun di sekitar kediamannya itu.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, perekam memperlihatkan situasi di Kantor Kelurahan Uwung Jaya tersebut yang sedang diguyur rintik hujan intensitas ringan disertai angin kencang.

Angin kencang itu menggoyangkan pepohonan rimbun dan tinggi di sekitar kantor kelurahan itu, hingga salah satu pohon terlihat tumbang dan menimpa atap rumah warga sekitar.

Baca juga: Pohon Tumbang di Mampang Prapatan, Jalan Sempat Ditutup 30 Menit

Menurut Nasir, sebenarnya selama ia dan warga sekitar sudah pernah mengeluhkan pohon-pohon yang menjulang tinggi dan rimbun itu untuk segera dipangkas.

Warga meminta pohon-pohon itu dipangkas agar tidak menimbulkan bahaya seperti yang terjadi hari ini.

Sebab, selain pohon-pohon itu sudah terlalu tinggi dan rimbun, beberapa di antara cabang atau rantingnya juga sudah merambat hingga ke atas rumah-rumah warga.

Nasir mengatakan, masyarakat lebih khawatir lagi karena tidak sedikit warga yang tinggal di sekitar Kantor Kelurahan Uwung Jaya memiliki anak-anak.

Untuk itu, ia pun meminta agar pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang ataupun pihak Kantor Kelurahan Uwung Jaya lebih peduli dengan keluhan yang disampaikan masyarakat.

"Tolong untuk petugas dinas terkait supaya lebih diperhatikan lagi perawatan tumbuhan ataupun tanaman di sini, karena sangat meresahkan warga lihat kondisi pohon sampai ke atap rumah warga," kata dia.

"Karena kami yang tinggal di sini banyak yang tinggal perempuan dan anak kecil, seperti di rumah saya ada bayi, jadi bisa berbahaya jadinya," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com