Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPSU: Mural di Terowongan Cakung Timur untuk Hilangkan Kesan Gelap

Kompas.com - 14/02/2023, 21:47 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terowongan di Jalan Komarudin Timur, RW 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, kini lebih berwarna dan tampak cerah.

Sebab, ada beragam seni mural dan dua kebun mini yang menghiasi dinding terowongan bagian Cakung Timur.

Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Cakung Timur, Sutendi, mengatakan, hadirnya mural dan kebun mini tersebut bertujuan untuk membuat kawasan lebih cerah.

"Dulu enggak ada mural jadi keliatan agak gelap, enggak secerah sekarang setelah ada mural," ucap dia di lokasi, Selasa (14/2/2023).

Adapun dinding kanan bagian luar terowongan Cakung Timur menuju ke arah Pulogebang, sementara dinding kiri terowongan menuju ke arah Jalan Raya Bekasi-Cakung.

Baca juga: Ada Mural dan Kebun Mini di Terowongan Cakung Timur Jaktim

Pada dinding kanan bagian luar terowongan, ada mural ondel-ondel dan pemandangan laut.

Pada dinding kiri bagian luar terowongan, terdapat mural ondel-ondel dan Balai Kota DKI Jakarta.

Namun, mural memanjang ke arah Jalan Raya Bekasi-Cakung dan menampilkan tema yang berbeda.

Beberapa di antaranya mencakup ragam rumah ibadah di Nusantara, kebudayaan seperti tari tradisional, dan mural dua bocah yang sedang bermain sepak bola.

Pemandangan mural di terowongan di Jalan Komarudin Timur, RW 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, Selasa (14/2/2023).kompas.com / Nabilla Ramadhian Pemandangan mural di terowongan di Jalan Komarudin Timur, RW 02 Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Permintaan Maaf Pengemudi Fortuner yang Mengamuk dan Rusak Taksi “Online” di Senopati

Sementara di bagian dalam terowongan adalah mural 3D berpola kotak-kotak.

"Yang jelas (terowongan) tidak seindah seperti ini (sebelumnya). Sekarang lebih indah, tertata, dan rapi," kata Sutendi.

Apabila ada yang ingin berswafoto ria, mereka bisa mengunjungi area kebun di dinding kiri terowongan lantaran di sana sudah disediakan pijakan.

Sejauh ini, sudah ada cukup banyak orang yang berswafoto di sana.

Bahkan, imbuh Sutendi, ada pula orang-orang yang berhenti sejenak untuk menikmati mural tersebut saat melintas.

"Ada yang berhenti, melihat (mural) sebentar, kemudian jalan lagi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com