Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui "Saung Edukasi Kupilah", Warga Jakarta Pusat Diajarkan Memilah Sampah dan Menjualnya

Kompas.com - 21/02/2023, 10:22 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat Mumuh Mulyana mengatakan bahwa masalah mencintai lingkungan berasal dari hati nurani warga masing-masing, Senin (20/2/2023).

"Ini kalau masalah mencintai lingkungan, tergantung daripada hati nurani masing-masing. Kadangkala orang yang mencintai lingkungan tanpa disuruh pun dia akan terpanggil," kata Mumuh di TPS 3R Ketapang, Gambir, Jakarta Pusat.

Baca juga: TPS Ketapang di Jakpus Punya Saung Edukasi, Warga Bisa Belajar Pisahkan Sampah Organik dan Anorganik

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Suku Dinas (Sudin) LH Jakarta Pusat membangun "Saung Edukasi Kupilah" untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilah sampah sendiri.

Salah satunya Saung Edukasi TPS 3R Ketapang, Gambir, Jakarta Pusat.

"Sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 77 tahun 2020 yang menekankan masyarakat untuk bisa membantu mengelola sampah dari sumbernya," tutur Mumuh.

Dalam Saung Edukasi Kupilah itu, masyarakat sekitar dapat belajar untuk mengolah berbagai jenis sampah, organik dan anorganik, setelah melalui pemilahan.

Warga yang membawa sampah organik dapat ditukar menjadi pupuk kompos.

Sementara itu, sampah anorganik memiliki nilai ekonomis yang dapat dihargai oleh Bank Sampah.

Baca juga: Volume Sampah di Jakpus 884 Ton Per Hari, Diklaim Paling Rendah Se-Jakarta

"Ada harganya per kilo dari jenis-jenis sampah itu. Kalau sudah dipilah, harganya akan lain (berbeda) dibanding kalau dijual partai (belum dipilah)," kata dia.

Mumul juga menjelaskan kalau sambah gabungan yang diterima dari warga akan tetap dipilah sebelum jenis anorganiknya dikirim ke Bank Sampah.

"Kalau gabung, kita beli per kilo Rp 1.500. dari gabungan sampah tersebut, kita pilah-pilah. Ada yang misalkan gelas atau botol air mineral, ada yang besi. Nah, inilah hasil pilah yang menjadi sumber keuntungan dari bank sampah," kata Mumul.

"Karena kalau dari kita beli (sampah warga) Rp 1.500, kalau dipilah, ada yang harganya Rp 3.000 per kilo, ada yang Rp 4.000," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com