BEKASI, KOMPAS.com - Dokter spesialis anak sekaligus konsultan nutrisi dan penyakit metabolik anak RS Hermina Bekasi dan RSCM, profesor Aryono Hendarto, berpendapat bahwa ada kemungkinan penyakit lain pada tubuh bayi Muhammad Kenzi Alfaro.
Sebagai informasi Kenzi merupakan bayi berusia 16 bulan yang memiliki bobot tubuh 27 kilogram.
"Memang secara umum, ada dua penyeban obesitas. Satu faktor lingkungan, salah satunya nutrisi dan faktor genetik," kata Aryono kepada awak media di RS Hermina Kota Bekasi, Jumat (24/2/2023).
"Melihat dari riwayat makanannya, kemudian perkembangan kenaikan berat badannya yang sangat ekstrem, kami menduga, jangan-jangan, obesitasnya ini bagian dari penyakit lain," tambah dia.
Baca juga: Besok, Bayi Obesitas Kenzi Akan Dibawa ke RS Hermina Bekasi
Aryono juga menduga Kenzi mengidap penyakit genetik langka terkait kondisi tubuhnya.
Dengan bobot tubuhnya yang ekstrem, Aryono menduga bahwa di tubuh Kenzi menyimpan penyakit lain yang menyerang tubuh, selayaknya orang terkena obesitas.
Untuk itu, pihak RS Hermina pun merujuk bayi Kenzi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Semuanya harus kami evaluasi, sehingga untuk kasus-kasus jarang seperti ini, kebetulan RSCM sudah punya timnya. Kebetulan saya juga bekerja di RSCM, jadi itu (kondisi tubuh Kenzi) yang harus dievaluasi," ungkap Aryono.
Sementara itu Wakil Direktur RS Hermina Kota Bekasi dr Agnes Vianti mengatakan, Kenzi memang perlu dirujuk.
Baca juga: Bayi Obesitas di Bekasi Bakal Dirujuk ke RSCM untuk Pemeriksaan Menyeluruh
Sebab, kata dia, Kenzi butuh pemeriksaan lebih lanjut dan fasilitas memadai untuk memeriksa tubuh Kenzi.
"Kalau di RS Hermina sendiri, yang kami kerjakan adalah pemeriksaan laboratorium dasar, seperti darah, pemeriksaan profilipid, itu untuk lemak. Kemudian pemeriksaan fungsi ginjal, elektrolit. Jadi, kami ambil sampel darah untuk pemeriksaan," jelas dia.
"Kalau di Hermina, jadi nanti setelah diambil sampelnya, diperiksa di laboratorium, nanti hasilnya akan kami sampaikan. Itu adalah dasar, modal Kenzi untuk ke RSCM," sambung dia.
Sebagai informasi, ibunda Kenzi, Pitriah (40) mengatakan, Kenzi memiliki bobot tubuh hingga 27 kilogram.
"(Awal lahir) 4 kilogram, pas ada perubahan badannya, umur 6 bulan. (Bobot) dia bertambah terus, naiknya satu kilogram, secara terus-menerus," ujar Pitriah kepada awak media di kediamannya di Desa Pusaka Rakyat, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Selasa (21/2/2023).
Pitriah sendiri tidak mengetahui penyebab anaknya bisa mengalami obesitas. Ia hanya menyebut, bobot anaknya terus naik saat usia 6 bulan.
Terlebih, anaknya selalu mendapat asupan susu formula sejak lahir.
"(Susu) formula pas dari awal karena enggak ASI. Terus, sempat kental manis pas umur satu tahun. Itu karena enggak mampu beli susu formula," ungkap Pitriah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.