Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penantian Panjang Selama 28 Tahun, Kota Bogor Raih Piala Adipura 2022

Kompas.com - 28/02/2023, 22:47 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Penantian panjang Kota Bogor, Jawa Barat, selama 28 tahun untuk meraih Piala Adipura akhirnya berbuah manis.

Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, kebersihan, dan pengelolaan sampah ini berhasil didapat kembali oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam ajang penghargaan Anugerah Adipura 2022 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kategori kota besar.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, terakhir kali Kota Bogor meraih Piala Adipura pada tahun 1995.

Keberhasilan ini, kata Bima, tak lepas dari peran dan dukungan semua pihak yang pantang menyerah dan harus melalui perjuangan yang berat.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Bogor yang sama-sama sudah berikhtiar menjadikan Kota Bogor lebih bersih sehingga setelah berpuluh-puluh tahun Piala Adipura bisa kembali didapat," ucap Bima, Selasa (28/2/2023).

“Ini penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pengelolaan sampah yang akhirnya kembali ke Kota Bogor," sambungnya.

Baca juga: Penghargaan Adipura, Dua Kategori Penting

Bima menjelaskan, ikhtiar Pemkot Bogor untuk mendapatkan Piala Adipura sudah dilakukan sejak tahun 2014 silam.

Saat itu, Pemkot Bogor melakukan kerjasama pengelolaan sampah dengan mengirimkan aktivis lingkungan dan tokoh masyarakat untuk belajar pengelolaan sampah ke Hiroshima, Jepang.

Pada tahun 2015, Pemkot Bogor melakukan kunjungan ke Surabaya, Jawa Timur, untuk belajar bagaimana Tri Rismaharini yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Surabaya bisa meraih penghargaan Adipura Kencana.

“Kemudian menerapkan gerakan Bogorku bersih. Mendorong lubang biopori. Lomba kebersihan tingkat RT yang tujuannya membangun kultur warga untuk menjaga kebersihan dan berkolaborasi," tutur Bima.

Baca juga: Sukses Kelola Lingkungan Hidup, Klaten Terima Piala Adipura

Bima melanjutkan, terhitung sejak tanggal 1 Desember 2018, Pemkot Bogor menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan toko modern.

Hal itu tertuang dalam peraturan Wali Kota Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.

Tahun 2020, Pemkot Bogor membentuk Satgas Ciliwung. Untuk menguatkan hal itu, pemerintah daerah mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor, yang disiapkan untuk edukasi, sosialisasi, dan merumusan solusi untuk program naturalisasi Ciliwung.

Tak berhenti di situ. Tahun 2021, Pemkot Bogor juga melakukan kerjasama dengan Plastic Energy Limite, perusahaan asal Inggris untuk penanganan sampah plastik di TPA Galuga.

“Adipura tidak mungkin kembali tanpa kolaborasi. Adipura ini untuk semua pahlawan lingkungan di Kota Bogor,” imbuh dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com