BOGOR, KOMPAS.com - Penantian panjang Kota Bogor, Jawa Barat, selama 28 tahun untuk meraih Piala Adipura akhirnya berbuah manis.
Penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, kebersihan, dan pengelolaan sampah ini berhasil didapat kembali oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam ajang penghargaan Anugerah Adipura 2022 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kategori kota besar.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, terakhir kali Kota Bogor meraih Piala Adipura pada tahun 1995.
Keberhasilan ini, kata Bima, tak lepas dari peran dan dukungan semua pihak yang pantang menyerah dan harus melalui perjuangan yang berat.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada warga Kota Bogor yang sama-sama sudah berikhtiar menjadikan Kota Bogor lebih bersih sehingga setelah berpuluh-puluh tahun Piala Adipura bisa kembali didapat," ucap Bima, Selasa (28/2/2023).
“Ini penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pengelolaan sampah yang akhirnya kembali ke Kota Bogor," sambungnya.
Baca juga: Penghargaan Adipura, Dua Kategori Penting
Bima menjelaskan, ikhtiar Pemkot Bogor untuk mendapatkan Piala Adipura sudah dilakukan sejak tahun 2014 silam.
Saat itu, Pemkot Bogor melakukan kerjasama pengelolaan sampah dengan mengirimkan aktivis lingkungan dan tokoh masyarakat untuk belajar pengelolaan sampah ke Hiroshima, Jepang.
Pada tahun 2015, Pemkot Bogor melakukan kunjungan ke Surabaya, Jawa Timur, untuk belajar bagaimana Tri Rismaharini yang kala itu menjabat sebagai Wali Kota Surabaya bisa meraih penghargaan Adipura Kencana.
“Kemudian menerapkan gerakan Bogorku bersih. Mendorong lubang biopori. Lomba kebersihan tingkat RT yang tujuannya membangun kultur warga untuk menjaga kebersihan dan berkolaborasi," tutur Bima.
Baca juga: Sukses Kelola Lingkungan Hidup, Klaten Terima Piala Adipura
Bima melanjutkan, terhitung sejak tanggal 1 Desember 2018, Pemkot Bogor menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di pusat perbelanjaan dan toko modern.
Hal itu tertuang dalam peraturan Wali Kota Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik.
Tahun 2020, Pemkot Bogor membentuk Satgas Ciliwung. Untuk menguatkan hal itu, pemerintah daerah mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor, yang disiapkan untuk edukasi, sosialisasi, dan merumusan solusi untuk program naturalisasi Ciliwung.
Tak berhenti di situ. Tahun 2021, Pemkot Bogor juga melakukan kerjasama dengan Plastic Energy Limite, perusahaan asal Inggris untuk penanganan sampah plastik di TPA Galuga.
“Adipura tidak mungkin kembali tanpa kolaborasi. Adipura ini untuk semua pahlawan lingkungan di Kota Bogor,” imbuh dia.
Orang nomor satu di Kota Bogor ini pun berpesan kepada seluruh kepala dinas dan wali kota selajutnya untuk mempertahankan penghargaan tersebut dan jangan sampai luput kembali.
"Ini bukan soal gengsi, tetapi ini adalah suatu keharusan kita menjaga Kota Bogor agar tetap ramah lingkungan dengan pembangunan yang berkelanjutan,” sebutnya.
Target Penanganan Sampah 100 Persen
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menjelaskan, pada anugerah Piala Adipura 2022 pihaknya terus berusaha menyempurnakan program dengan mendorong kabupaten/kota mencapai target penanganan sampah 100 persen di tahun 2025 mendatang.
Siti membeberkan, kabupaten/kota juga perlu terus berbenah dan beradaptasi dengan perkembangan metode pengelolaan sampah sehingga dapat menemukan solusi yang terbaik dalam menangani persoalan sampah.
"Pada penilaian Adipura kali ini kami juga memasukkan dan mendukung pencapaian target nasional 20 ribu kampung iklim di 2024," ujar Siti.
Ia menuturkan, tidak mudah masuk serta mendapatkan Adipura. Apalagi ada berbagai kategori penghargaan Adipura, mulai dari Sertifikat Adipura, Piala Adipura dan penghargaan tertinggi yakni Adipura yang terbagi menjadi kelompok kota kecil, kota sedang, dan kota besar.
"Adipura ini nilainya sangat mendasar, ada agenda relokasi sistem pada ajang ini sekaligus Adipura sebagai koridor pembangunan daerah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.