Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Petani di Rorotan, Hasil Panen Dibeli Murah oleh Tengkulak, Sampai Pasar Harganya Mahal

Kompas.com - 06/03/2023, 08:48 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sartono, seorang petani di Rorotan, Jakarta Utara, mengeluhkan hasil panen palawijanya yang dibeli dengan harga miring oleh tengkulak.

Padahal, harga palawija di pasar maupun warung-warung kecil disebut mahal.

"Misalnya, sawi Rp 15.000, enggak tahu bandar jual berapa dan enggak tahu sampai pasar jadinya harga berapa," kata Sartono saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

"Kalau di pasar tinggi harganya, ya tetap saja, petani dapatnya berapa? Soalnya dari tangan ke tangan," imbuh dia.

Baca juga: Petani di Rorotan Keluhkan Hasil Panen Anjlok Saat Musim Hujan

Sartono menuturkan, petani tidak pernah memberikan harga mahal kepada tengkulak.

"Makanya kalau di warung mahal-mahal, ya tetap saja, di petani enggak ada yang mahal," tutur dia.

Di sisi lain, ia juga mengeluhkan kondisi bercocok tanam di Ibu Kota karena dilanda curah hujan tinggi beberapa hari terakhir.

Baca juga: Lebih dari 300 Hektare Sawah di Rorotan Terendam Banjir

Akibat hujan deras, tidak sedikit tanaman palawija yang ditanamnya diserang hama seperti burung, kecoa, tikus, dan ulat.

"Kalau musim hujan, hama sudah pasti datang," kata Sartono.

Meski tanaman sudah diperhatikan secara teliti, ada saja beberapa tanaman yang gagal dipanen karena diserang hama.

Tentunya hal tersebut memengaruhi pendapatan para petani, termasuk Sartono.

"Ya sekitar Rp 1,5 juta bersihnya. Ya kadang separuhnya (pendapatan di musim hujan). Ya kalau tenaga sudah enggak pikirinlah, yang penting bisa buat beli bibit lagi," ujar Sartono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com