Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Dianiaya, Korban D Tolak Berkelahi dengan Mario: Enggak Sepadanlah...

Kompas.com - 10/03/2023, 16:28 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mario Dandy Satrio (20) ngotot mengajak korban D (17) adu jotos. Namun, ajakan itu ditolak oleh D karena merasa Mario bukanlah lawan yang sepadan.

Hal itu terungkap dalam rekonstruksi kasus penganiayaan D oleh Mario di Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/3/2023).

Di tepi jalan area perumahan, Mario yang mengenakan baju tahanan tampak dalam posisi duduk di batas jalan dengan saluran air.

Di sebelahnya, tampak D yang diperankan oleh orang lain.

Baca juga: Beda Gaya Saat Rekonstruksi, Mario Pakai Sepatu Rp 1 Juta, sedangkan Shane Beralas Sandal Rp 30.000

Sementara itu, tersangka Shane Lukas dan pelaku AG (15) yang juga diperankan oleh orang lain tampak bersandar di belakang mobil Jip Rubicon.

Tim penyidik kemudian menerangkan bahwa pada momen ini, Mario mengintimidasi D.

"Setelah menyalakan rokok, MDS menginterogasi korban. Ada ucapan MDS kepada korban yang sifatnya intimidatif," ujar salah seorang penyidik.

Baca juga: Sambil Merokok, Mario Dandy Ajak D ke Belakang Rubicon Miliknya lalu Intimidasi Korban

Penyidik pun membeberkan percakapan antara Mario dengan D. Berikut ini kutipan percakapannya:

Mario: Partai ama gua aja, yuk.

D: Enggak, Dan.

Mario: Kenapa?

D: Enggak sepadanlah.

Mario: Lah, ini gua buncit nih.

D: Gua kan kurus kayak begini, Dan.

Baca juga: Mario Dandy kepada Shane Lukas: Gua Mau Mukulin Orang Nih, Lo Videoin Aja...

Tidak berselang lama kemudian, petugas keamanan perumahan melintas di depan mereka. Petugas keamanan perumahan itu menanyakan apa yang sedang mereka lakukan di sana.

Setelah petugas keamanan perumahan pergi, Mario melanjutkan intimidasinya terhadap D, yakni dengan menyuruhnya push up dan sikap tobat.

Pada saat inilah Mario menghajar D habis-habisan dengan menendang kepala, leher, hingga tubuh D hingga korban tidak sadarkan diri.

Adapun rekonstruksi tersebut dilaksanakan langsung di tempat kejadian perkara (TKP), yakni kawasan Perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, terdapat kurang lebih 23 adegan dalam aksi penganiayaan korban D yang bakal diperagakan ulang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemput Bola ke Subang, Polisi Bakal Datangi Petani yang Ditipu Oknum Polisi Rp 598 Juta

Jemput Bola ke Subang, Polisi Bakal Datangi Petani yang Ditipu Oknum Polisi Rp 598 Juta

Megapolitan
Polda Metro: Kasus Petani Ditipu Oknum Polisi Sempat Mandek karena Pelapor Minta Pemeriksaan Dihentikan

Polda Metro: Kasus Petani Ditipu Oknum Polisi Sempat Mandek karena Pelapor Minta Pemeriksaan Dihentikan

Megapolitan
Pemprov Pindahkan Administrasi Kependudukan 213.831 Warga ke Luar Jakarta

Pemprov Pindahkan Administrasi Kependudukan 213.831 Warga ke Luar Jakarta

Megapolitan
Polda Metro Tangkap Tiga ASN Pemkot Ternate Terkait Kasus Narkoba

Polda Metro Tangkap Tiga ASN Pemkot Ternate Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Polisi Tangkap Penusuk Imam Mushala di Kebon Jeruk

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 24 Mei 2024 dan Besok: Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi

[POPULER JABODETABEK] Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta | Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com