Tiga Rumah di Simprug Jaksel Terbakar, Satu Orang Tewas

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda tiga rumah di Jalan Rawa Simprug III, RT/RW 07/05, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2023) dini hari.

Akibat peristiwa ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya mengalami luka-luka.

"Satu korban tewas merupakan seorang wanita bernisial BS (55) yang tinggal di lokasi kejadian," kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Selatan, Ruwanto, Selasa.

"Satu korban luka mengalami patah kaki akibat melompat dari lantai dua rumah untuk menyelamatkan diri. Kini korban telah dirawat di RSUP Fatmawati," sambungnya.

Baca juga: Ingin Pindah dari Plumpang Setelah Kebakaran Depo Pertamina, namun Purhadi Tidak Punya Uang untuk Beli Rumah...

Ruwanto mengaku pihaknya mendapat informasi perihal adanya kebakaran sekitar pukul 03.58 WIB.

Damkar mendapat telepon dari warga sekitar yang terbangun akibat adanya teriakan minta tolong.

Adalah Agus Kusbianto yang pertama kali berteriak untuk meminta pertolongan kepada warga.

Agus merupakan pemilik rumah yang terdampak 'Si Jago Merah' dan awal sumber api berasal dari kediamannya.

"Korban bernama Agus Kusbianto terbangun karena mendengar suara keretek-keretek di ruang tamu kediamannya. Ternyata suara itu berasal dari kipas angin yang terbakar di lantai 1 rumahnya. Agus lantas meminta tolong kepada seorang warga bernama Desi untuk menghubungi Sudin Gulkarmat," ungkap Ruwanto.

Baca juga: Berawal dari Kipas Angin Korslet, Lima Rumah di Senen Ludes Terbakar

Sudin Gulkarmat lantas menerjunkan 16 unit mobil untuk memadamkan api.

Tak kurang ada 60 personel yang dikerahkan untuk meredam 'Si Jago Merah'.

Sesampainya di lokasi, petugas lantas melakukan pemadaman di area seluas 48 meter persegi.

Petugas setidaknya membutuhkan waktu selama 90 menit untuk membuat api benar-benar padam.

Peristiwa kebakaran ini pada akhirnya mengakibatkan enam keluarga atau 19 korban jiwa terdampak.

"Total kerugian dalam insiden kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 200 juta. Penyebab utamanya diduga karena ada korsleting atau arus pendek listrik," imbuh Ruwanto.