Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Plumpang: Rapat DPR dan Dirut Pertamina Menyakitkan, Hanya Dengar Versi Mereka Saja

Kompas.com - 20/03/2023, 16:45 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang melalui Perwakilan LMK Rawa Badak Selatan dari RW 09, Frengky Mardongan, menanggapi soal Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI bersama Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati.

Frengky menyatakan, para korban sakit hati ketika menyaksikan RDP tersebut lantaran membahas bagaimana relokasi berlangsung untuk keperluan buffer zone Depo Pertamina Plumpang setelah kebakaran terjadi.

"Menyakitkan, karena (DPR) hanya mendengar versi Pertamina saja," kata Frengky saat ditemui Kompas.com di RW 09, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Senin (20/3/2023).

Sebaiknya, kata Frengky, Komisi VII DPR RI juga mengundang perwakilan warga atau korban kebakaran Depo Pertamina agar mendengar langsung keresahan yang dialami oleh mereka.

Baca juga: Pertamina: Ada 9 TBBM Serupa Plumpang yang Berdekatan Rumah Warga, Perlu Buffer Zone

"Dalam kondisi seperti ini, harusnya kami diperhatikan, diselesaikan dulu permasalahan (di sini), baru pembahasan di sana," ucap Frengky.

Sejauh ini, Frengky menilai, PT Pertamina sudah menjalani satu tuntutan warga dengan memindahkan para korban kebakaran dari pengungsian ke rumah kontrakan selama tiga bulan ke depan.

Selain itu, kata Frengky, PT Pertamina juga konsisten merawat korban luka-luka akibat kebakaran tersebut.

"Terkait yang meninggal ini, yang masih belum clear kalau menurut kami. Karena masih ada beberapa yang memang menolak santunan yang diberikan oleh pihak Pertamina," tutur Frengky.

"(Setelah itu) baru terkait masalah kerugian materil belum ada sama sekali (digantikan). Yang keempat itu, renovasi. Itu yang belum ada pembicaraan. Mereka ngomong belum sampai ke tahap sana," imbuhnya lagi.

Baca juga: Semua Korban Kebakaran Plumpang di Posko Pengungsian Sudah Pindah ke Rumah Kontrakan

PT Pertamina (Persero) mencatat korban tewas akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang menjadi 25 orang.

Hal tersebut berdasarkan data per 16 Maret 2023 pukul 07.00 WIB. Jumlah itu bertambah dari data 14 Maret 2023 yang sebanyak 23 korban meninggal dunia.

"Kami berduka yang meninggal dunia ada 25 jiwa, jadi yang sudah dirawat juga ada yang akhirnya tidak tertolong," ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (16/3/2023).

Sementara untuk korban yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit, terhitung ada sebanyak 21 orang. Kemudian ada sebanyak 25 orang yang sudah keluar dari rumah sakit.

Nicke bilang, seluruh biaya perawatan korban di rumah sakit ditanggung oleh Pertamina, termasuk pula seluruh biaya rawat jalan bagi korban yang sudah keluar dari rumah sakit.

"Seluruh pengobatan, biayanya di-cover oleh Pertamina. Jadi walaupun sudah keluar dari rumah sakit, berobat jalannya pun itu kami cover juga sampai dinyatakan sembuh," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com