Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasional Tempat Makan Dibatasi Selama Ramadhan, Warga Tangsel: Enggak Apa-apa Buka Seperti Biasa, Asal Ada Penghalang

Kompas.com - 23/03/2023, 12:14 WIB
Firda Janati,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Warga Tangerang Selatan menyetujui peraturan dari Pemerintah Kota Tangsel dan MUI Tangsel soal pembatasan jam operasional tempat makan selama Ramadhan 2023.

Pada Kamis (23/3/2023), Kompas.com mewawancarai sejumlah warga untuk dimintai tanggapan mereka berkait peraturan tersebut.

Dari perempuan muda, pertengahan usia sampai paruh baya, mereka tidak keberatan dengan adanya peraturan tersebut.

Baca juga: Hari Pertama Puasa Ramadhan 2023, Warung Makan di Tangsel Tutup di Pagi Hari

"Saya sih enggak apa-apa, restoran buka kayak biasa asal kalau makan di tempat ada penghalang sebagai bentuk toleransi sama orang yang berpuasa," kata Ufiya (25) kepada Kompas.com, Kamis.

Menurut Ufiyah, restoran maupun tempat makan di pinggir jalan tidak harus buka jelang Maghrib.

"Enggak perlu untuk misal bukanya harus sore gitu, soalnya kan enggak semua orang berpuasa juga. Jadi yang enggak puasa bisa makan," kata dia.

Senada dengan Ufiyah, Fia (33) juga setuju dengan kebijakan baru dari Pemkot Tangsel selama Ramadhan itu.

"Bagus sih ada aturan itu, kan biar orang-orang (umat Islam) yang berpuasa enggak melihat aktivitas yang istilahnya bisa membatalkan puasa," ujar dia.

Baca juga: Pengamen Curi Ponsel di Tangsel, Berhsil Ditangkap Korban Berkat CCTV

Sementara itu, pria bernama Musidin (50) menilai peraturan tersebut baik untuk menguatkan niat umat Islam yang sedang berpuasa.

"Enggak apa-apa, itu demi kebaikan kita juga biar enggak napsu lihat makanan," ucap dia.

Sementara itu, untuk penutupan tempat hiburan malam hari pertama dan tiga hari setelah Idul Fitri ketiga warga Tangsel juga setuju.

"Kalau ditutup saat Lebaran sih setuju. Balik lagi poin soal tolerasi. Kalau ditutup (total) selama Ramadhan kayaknya enggak perlu," tutur Ufiyah

Baca juga: Restoran di Tangsel Baru Boleh Buka Pukul 12 Selama Ramadhan, Makanan Tak Boleh Terlihat dari Luar

Ufiyah mengaku tak masalah kelab malam tetap beroperasi, asalkan lokasinya jauh dari permukiman dan tidak mengganggu warga yang beribadah.

"Selama klubnya itu jauh dari permukiman warga muslim atau jauh dari masjid," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com