JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakpro bekerja sama dengan Perumda Pasar Jaya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah secara efektif dan efisien di Jakarta, yang saat ini dinilai belum terselesaikan.
VP Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif mengatakan, kerja sama yang dilakukan itu bertujuan untuk mengatasi volume sampah yang terangkut di Ibu Kota, yang disebutnya bisa mencapai ribuan ton per harinya.
Berdasarkan data yang diterima dari Badan Pusat Statistik (BPS), volume sampah yang terangkut di DKI Jakarta mencapai 7.233,82 ton per hari pada 2021. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 7.587,49 ton per hari.
"Jenisnya sampah di Jakarta paling banyak berupa sampah organik. Volume sampah organik yang terangkut tercatat sebanyak 3.888,19 ton per hari pada 2021," ujar Syachrial dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (14/4/2023).
Setidaknya ada 3,3 ton per hari sampah organik yang diangkut pada tahun 2022. Sedangkan 40,44 ton di antaranya berupa sampah bahan beracun dan berbahaya.
"Pasar menjadi salah satu penyumbang sampah di Jakarta, dengan jumlah 480 ton perhari dan 54 persen dari keseluruhan merupakan sampah organik," ucap Syachrial.
Dengan demikian, PT Jakpro pun bekerja sama dengan Perumda Pasar Jaya mengembangkan fasilitas pengelolaan sampah kawasan komersial.
Syachrial mengatakan, ada beberapa rencana kerja sama antara Jakpro dengan Perumda Pasar Jaya mendukung program Pemerintah dalam rangka menyelenggarakan pengolahan sampah dengan teknologi yang efektif dan efisien serta ramah lingkungan.
Baca juga: Jokowi: Setiap Kota Harus Punya Pengelolaan Sampah Terpadu
"Jakpro akan segera melakukan perencanaan untuk penggunaan teknologi, pemilihan lokasi, jenis karakteristik sampah hingga anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan untuk pengelolaan sampah organik yang dihasilkan oleh pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya," ucap Syachrial.
Salah satu lokasi pasar yang menjadi target penanganan sampah oleh PT Jakpro dan Perum Pasar Jaya yakni Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Pasar tersebut menjadi lokasi pengolahan dan pemanfaatan sampah organik yang nantinya akan berlanjut ke pasar-pasar lainnya di Jakarta.
"Diharapkan ini mampu mengurangi efek Gas Rumah Kaca, sekaligus berkontribusi terhadap penghematan penanganan sampah di Bantargebang," tutup Syahrial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.