Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Bingung dan Kepayahan Usai Hilangnya Trotoar dan Jalur Sepeda di Kawasan Santa

Kompas.com - 18/04/2023, 08:05 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pejalan kaki dan pesepeda tak lagi leluasa melewati simpang Santa, Jalan Suryo Raya-Jalan Wijaya 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, usai Pemprov DKI Jakarta menghilangkan trotoar dan jalur sepeda di kawasan tersebut.

Jalur sepeda dan trotoar sepanjang 50 meter di simpang Santa telah diaspal ulang dan berganti menjadi salah satu ruas bagi pengendara kendaraan bermotor dari arah Jalan Wolter Monginsidi menuju kawasan Blok M.

Dikutip dari Kompas.id, Minggu (16/4/2023) pagi, sejumlah jemaat Gereja Katolik Santa Perawan Maria Ratu tampak kebingungan saat hendak melewati kawasan tersebut usai menjalani ibadah Minggu.

Yulius Nugroho (42), jemaat yang biasa memarkirkan kendaraannya di pertokoan Jalan Wolter Monginsidi, kini harus bersiaga lebih ketika berjalan menuju mobilnya seusai keluar dari gereja di Jalan Suryo Raya.

Baca juga: Jalur Sepeda Santa Berpolemik, PKS DPRD DKI: Pj Gubernur Harus Mengacu RPD 2023-2026!

Dia harus memperhatikan dengan saksama sekelilingnya agar tidak terserempet kendaraan saat melintasi jalur selebar sekitar 3 meter tersebut.

”Baru tahu juga kalau akan dihilangkan seperti ini. Ya, otomatis sekarang sudah tidak senyaman dulu lagi saat melintas,” kata Yulius.

Di sisi lain, pejalan kaki lain mengeluhkan tidak adanya jalur alternatif.

Bikin warga susah

Setelah jalur tersebut ditimpa aspal, kini pejalan kaki atau pesepeda hanya bisa memanfaatkan akses darurat berupa median jalan yang belum tertata rapi.

Baca juga: Dishub DKI Uji Coba Perubahan Lalu Lintas di Kawasan Santa

Jessica (28), pejalan kaki yang datang dari arah Jalan Suryo Raya menuju Jalan Wijaya 1, harus menyusuri median jalan yang masih berbentuk urukan tanah.

"Jalur untuk pejalan kaki ditutup, tapi bagi pejalan kaki tidak disediakan jalur alternatif. Kami harus berjalan melipir, satu sisi ada taman, sedangkan sisi lainnya ada median jalan yang belum dirapikan,” ujar Jessica.

Hal yang sama dialami Farizal (27) dan beberapa pesepeda yang tengah melintas dari arah Wijaya 1 menuju Jalan Suryo Raya.

Farizal dan kawan-kawannya harus berjalan sembari memikul sepeda di jalan yang sempit untuk menjangkau jalur sepeda di seberang jalan.

Baca juga: Kebijakan Ugal-ugalan Penutupan U-Turn Simpang Santa: Makin Macet dan Diterobos Motor

”Sangat disayangkan, saat negara-negara di dunia mengutamakan pejalan kaki dan pesepeda, di sini justru semakin mengurangi aksesibilitas kami. Ini seperti kemunduran peradaban,” kata Farizal.

Tindakan brutal

Dihubungi terpisah, Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus menganggap penghapusan trotoar dan jalur sepeda merupakan tindakan brutal dan melanggar hukum.

Menurut Alfred, tindakan Pemprov DKI telah melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

”Koalisi Pejalan Kaki akan mengajak aliansi yang lain untuk melakukan gugatan di meja hijau. Pemerintah perlu diperingatkan, jangan sampai kebijakan seperti ini diikuti daerah lain,” katanya.

Baca juga: Penghapusan Trotoar dan Jalur Sepeda di Pasar Santa Menindas Pejalan Kaki dan Pesepeda

Ia menilai penghilangan trotoar ini sudah menjadi catatan merah bahwa Jakarta telah merampas hak dasar pejalan kaki.

Dengan demikian, dia meminta agar berbagai penghargaan DKI Jakarta tentang kota ramah pejalan kaki segera dicabut.

Berita selengkapnya telah terbit di laman Kompas.id dengan judul: Trotoar Jadi Jalan, Pejalan Kaki Tak Lagi Leluasa di Kawasan Santa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com