JAKARTA, KOMPAS.com - Keputusan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menutup putaran balik atau u-turn di Simpang Santa, Jakarta Selatan, justru memunculkan masalah baru.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo berdalih, upaya itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan setelah adanya penutupan putaran balik atau u-turn.
"Itu (pembongkaran jalur sepeda dan trotoar) dilakukan agar distribusi kendaraan dapat berjalan lebih baik, seiring dengan semakin tingginya kemacetan di area tersebut," ujar Syafrin, Senin (17/4/2023).
Menurut Syafrin, pembongkaran jalur sepeda dan trotoar dengan diganti jalan raya itu merupakan hasil evaluasi uji coba rekayasa lalu lintas atau penutupan putaran balik Simpang Santa pada 6-12 April 2023.
Kenyataannya, harapan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta itu berbanding terbalik dengan fakta yang terjadi di lokasi. Kemacetan dan pelanggaran lalu di kawasan itu justru semakin parah.
Andi (32), seorang petugas keamaan di kawasan Pasar Santa, mengeluhkan penutupan u-turn yang dilakukan berbarengan dengan penghapusan jalur sepeda dan trotoar itu tidak lantas mengurai kemacetan.
Baca juga: Dalih Kadishub DKI Soal Pembongkaran Jalur Sepeda di Simpang Santa: Sudah Dapat Restu Komunitas
Sebaliknya, kemacetan di kawasan Pasar Santa justru semakin parah. Ia bahkan menyebut, kemacetan ini adalah yang terparah dalam kurun waktu enam tahun terakhir.
Andi menyebut, kemacetan ini sudah berlangsung selama empat hari berturut-turut sejak rekayasa lalu lintas dilakukan.
"Wah macet banget, empat hari seperti ini, enggak pernah terurai. Dari hari Jumat kayak gini, pusing saya," ungkap dia.
Seorang sopir sopir bernama Bagaskoro (25) juga mengeluhkan hal yang sama. Kemacetan justru semakin parah dan pengendara menghabiskan lebih banyak waktu di perjalanan.
"Hampir 2,5 jam (terjebak macet). Padahal, saya mau ke Tendean doang ini, tetapi terjebak macet di sini," ujar Bagaskoro.
Sebagai seorang sopir truk jasa angkut barang, Sandi (24) tak menampik bahwa dirinya dirugikan dengan adanya kemacetan di kawasan Pasar Santa.
"Makin parah ya semenjak itu (putaran balik atau u-turn) ditutup. Sehari bisa dua kali lewat sini dan selalu macet. Macetnya juga parah," kata Sandi.
Baca juga: Kadishub Ungkap Asal-usul Kebijakan Bongkar Jalur Sepeda dan Trotoar di Pasar Santa
Sejumlah pengendara motor menerobos pembatas jalan yang terpasang di area putaran balik Simpang Santa pada Senin kemarin.