Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2023, 07:45 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang ingin mengurai kemacetan dengan menutup putaran balik (u-turn) di pertigaan lampu merah Santa, Jakarta Selatan, tak berjalan mulus.

Padahal, Heru sebelumnya mengeklaim durasi perjalanan dari arah Jalan Wijaya ke Jalan Walter Mongisidi dari yang sebelumnya hingga dua jam, dipersingkat jadi hanya satu jam saat melewati simpang lampu merah Santa.

Kondisi di lokasi justru berbeda. Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada Minggu (16/4/2023), arus kendaraan yang terlihat di sana justru menjadi macet.

Baca juga: Penutupan U-Turn Pasar Santa Disebut Bentuk Penggusuran terhadap Pejalan Kaki

Pasalnya, selain u-turn Pasar Santa, akses pemisah jalan di Jalan Wolter Monginsidi juga ditutup penghalang beton. Akibatnya, kendaraan yang melaju dari arah Kapten Tendean menuju Jalan Wolter Monginsidi melaju dengan lambat.

Kendaraan yang hendak menuju ke arah Jalan Senopati untuk ke Jalan Wijaya diarahkan putar balik di bawah kolong jalan layang (flyover) Kapten Tendean.

Selain karena akses pemisah jalan yang ditutup, kemacetan terjadi karena banyak mobil yang hendak masuk ke bangunan pertokoan di sana.

Baca juga: Ojol Sebut U-Turn Pasar Santa Ditutup Berimbas Penutupan Jalur Alternatif Lainnya

Jalur sepeda dan pejalan kaki dimakan jalan

Tak hanya lalu lintas yang semakin padat, buntut penutupan putaran balik itu membuat jalur sepeda yang berada di sisi kiri Wolter Mongisidi pun dimakan oleh kendaraan bermotor yang melambat akibat tersendatnya lalu lintas di sana.

Selain menyulitkan pengendara, Direktur Ruang Jakarta (Rujak) Center of Urban Studies Elisa Sutanudjaja pun juga menilai kebijakan ini menyulitkan akses untuk pejalan kaki.

Menurut Elisa, penutupan akses putaran balik (u-turn) di simpang Pasar Santa adalah bentuk penggusuran terhadap pejalan kaki dan pengguna sepeda.

Baca juga: Pengemudi Ojol Keluhkan Penutupan U-Turn di Simpang Pasar Santa

Padahal, kata Elisa, area itu sudah diubah untuk pejalan kaki dan pesepeda sehingga menjadi lebih lapang dan leluasa. Selain itu, kawasan itu dinilai cocok dengan karakter area Pasar Santa.

"Cocok dengan karakter area Pasar Santa yang banyak tempat makan dan toko, sekarang malah berubah jadi jalan. Jadi, ruang pejalan kakinya digusur," ucap Elisa kepada Kompas.com, Minggu (16/4/2023).

Baca juga: Komunitas Kecam Penghapusan Jalur Sepeda dan Pedestrian Simpang Santa

Kendaraan pribadi yang diprioritaskan

Elisa menilai, rekayasa lalu lintas itu justru tidak menunjukkan bahwa kepala daerah dan kepolisian tidak punya keberpihakan terhadap pejalan kaki dan pengendara sepeda.

Selain itu, ia juga menilai bahwa penutupan putaran balik ini merupakan bentuk kemunduran bagi DKI Jakarta karena tidak punya komitmen jangka panjang terhadap kota yang ramah pejalan kaki.

Sebab, kata Elisa, berapa pun jalur tambahan yang diberikan, maka akan kemacetan tetap terjadi bila kendaraan pribadi yang diprioritaskan.

"(Ini) menunjukkan rendahnya wawasan kepala daerah DKI Jakarta. Seberapa banyaknya tambahan jalur yang diberikan, maka nantinya tetap macet lagi. Ini yang disebut induced demand," ucap Elisa.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

'Update' Harga Bahan Pokok 4 Desember, Beras Masih Mahal, Cabai dan Daging Sapi Turun

"Update" Harga Bahan Pokok 4 Desember, Beras Masih Mahal, Cabai dan Daging Sapi Turun

Megapolitan
Serangan Balik Kuasa Hukum SYL Saat Komunikasi dengan Firli Bahuri Tak Diakui

Serangan Balik Kuasa Hukum SYL Saat Komunikasi dengan Firli Bahuri Tak Diakui

Megapolitan
Dituntut Hukuman Mati, Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Sampaikan Pembelaan Hari Ini

Dituntut Hukuman Mati, Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Sampaikan Pembelaan Hari Ini

Megapolitan
Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Ruko Kosong Bogor, Diduga Dibekap

Seorang Perempuan Ditemukan Tewas di Ruko Kosong Bogor, Diduga Dibekap

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Gibran Bantah Kampanye di CFD Jakarta | Video Viral Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang

[POPULER JABODETABEK] Gibran Bantah Kampanye di CFD Jakarta | Video Viral Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang

Megapolitan
Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Kebakaran di Jembatan Lima, Diduga Korsleting Listrik dan 20 KK Terdampak

Megapolitan
Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Kebakaran di Jembatan Lima, Petugas Damkar Sempat Terkendala Sumber Air Saat Padamkan Api

Megapolitan
Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Kebakaran Landa Kawasan Rumah Tinggal di Jembatan Lima, Petugas Damkar Masih Lokalisir Api

Megapolitan
Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Firli Bahuri Sebut Tak Pernah Komunikasi dengan SYL, Polisi: Akan Terbukti di Pengadilan

Megapolitan
Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Antisipasi Musim Hujan dan Banjir, PLN Buka 17 Posko Siaga dan Kerahkan 2.356 Personel

Megapolitan
Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Hujan Deras Minggu Siang, Jalan RS Fatmawati Terendam Banjir

Megapolitan
Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Masalah Banjir Belum Tuntas, Ketua DPRD Singgung Efektivitas Sumur Resapan

Megapolitan
Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Video Viral Seorang Wanita Bobol Rumah Kos di Mampang, Curi Laptop, Gelang Emas, dan HP

Megapolitan
Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Amankan Pertandingan Persija Lawan Persita di GBK, 2.267 Personel Gabungan Diterjunkan

Megapolitan
Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Blusukan ke Pasar Rawasari, Gibran Belanja Buah-buahan dan Telur Asin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com