Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Dukcapil: 80 Persen Pendatang Baru ke Jakarta Berpendidikan Rendah

Kompas.com - 18/04/2023, 20:09 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin menyebutkan, sebanyak 80 persen pendatang baru ke Ibu Kota itu berpendidikan sekolah menengah atas (SMA) ke bawah.

Berdasarkan tren angka statistik urbanisasi dari luar DKI Jakarta, Budi menyebutkan sekitar 40-50 persen dari pendatang itu berpenghasilan rendah.

Kemudian 20 persen pendatang menempati wilayah rukun warga (RW) yang termasuk kumuh. "Padahal 80 persennya usia produktif," kata Budi, dilansir dari Antara, Selasa (18/4/2023).

Baca juga: Jumlah Pendatang Baru ke Ibu Kota Diperkirakan Naik hingga 40 Persen Usai Mudik Lebaran 2023

Dia mengkhawatirkan bahwa kemudahan pengurusan perizinan kemudian menyebabkan penyalahgunaan kartu tanda penduduk (KTP).

Sebelumnya, Budi sudah memperkirakan Ibu Kota bakal kembali diserbu pendatang baru pada periode mudik tahun ini.

Ia memperkirakan jumlah pendatang baru pascalebaran tahun ini akan bertambah 20-30 persen atau sekitar 36.00-40.000 pendatang.

Untuk itu, kata Budi, Dinas Dukcapil menyusus strategi pendataan bagi warga pendatang dengan mengajak dan mengedukasi untuk tertib administrasi kependudukan bagi warga Jakarta.

Menurut Budi, postur jumlah penduduk yang tidak ideal berpotensi meningkatnya kemiskinan, stunting, pengangguran, transportasi, hingga masalah kriminalitas.

Baca juga: 75 Persen Pendatang di Jakarta Lulusan SMA ke Bawah, Banyak yang Tak Punya Keterampilan

Budi berujar setiap warga yang baru datang dari luar Jakarta diharapkan untuk bisa langsung lapor kepada RT/RW setempat.

"Termasuk iimbauan agar pendatang mempunyai kepastian jaminan tempat tinggal, tempat kerja, keahlian, dan keterampilan," ucap Budi.

Berdasarkan tren setiap tahunnya, kondisi penduduk Jakarta tiap tahunnya selalu meningkat dengan Data penduduk WNI saat ini 11.317.271 sesuai dengan DKB semester II tahun 2022.

Sedangkan penduduk Jakarta setiap tahunnya selalu ada peningkatan termasuk, jumlah pendatang didalamnya pada 2022 sebanyak 151.752 orang, pada 2021 sebanyak 139.740 orang, pada 2020 sejumlah 113.814.

Di sisi lain, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan dan memberikan keamanan dan kenyamanan warga Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com