Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buru Pelaku Pelemparan Batu ke KRL Jakarta-Bogor

Kompas.com - 08/05/2023, 17:44 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tengah memburu pelaku pelemparan batu ke arah kereta rel listrik (KRL) Jakarta-Bogor yang terjadi pada Minggu (7/5/2023) malam.

Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam Lisendra mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk mencari jejak pelaku.

"Kasus ini dalam penyelidikan Polsek Jagakarsa. Kami telah memeriksa saksi dan mengumpulkan barang bukti sejak semalam," ujar dia saat dikonfirmasi, Senin (8/5/2023).

Baca juga: KRL Jakarta-Bogor Dilempar Batu, KAI Commuter Benarkan Ada Korban Luka

Multazam menambahkan, pihaknya juga telah mengidentifikasi tempat kejadian perkara (TKP) di Kereta Khusus Wanita (KKW) KA 4326.

Selain itu, pihaknya turut melakukan koordinasi dengan Kepala Stasiun Tanjung Barat untuk pengembangan kasus.

Sebagai informasi, KRL Jakarta-Bogor dilempari batu oleh orang tak dikenal sekitar pukul 18.45 WIB saat memasuki Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

"Dapat disampaikan bahwa kejadian pelemparan batu pada salah satu kereta commuterline benar adanya. Kejadian terjadi di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan," kata Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan, Senin.

Akibat insiden itu, satu penumpang terluka usai terkena pecahan kaca.

Baca juga: KRL Dilempar Batu hingga Kaca Jendela Pecah, Dua Orang Disebut Alami Luka Ringan

Penumpang tersebut akhirnya mendapat sejumlah perawatan di Stasiun Citayam sebelum melanjutkan perjalanannya.

"Atas kejadian pelemparan berimbas pada salah seorang pengguna yang menjadi korban. Pengguna tersebut langsung diberikan pemeriksaan dan pengobatan di poskes Stasiun Citayam, setelahnya pengguna tersebut diperbolehkan untuk pulang," tutur Leza.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menyayangkan adanya insiden pelemparan batu ke arah jendela KRL.

Leza menilai, lemparan batu itu sangat membahayakan penumpang KRL.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini, karena dapat membahayakan pengguna yang ada di dalam commuterline. Kami mengimbau kepada masyarakat di sekitar rel dan Stasiun untuk turut menjaga fasilitas umum dan tidak melakukan aksi vandalisme yang bisa membahayakan," imbuh dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com