Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Jakarta-Bogor Dilempar Batu, KAI Commuter Benarkan Ada Korban Luka

Kompas.com - 08/05/2023, 08:58 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta rel listrik (KRL) Jakarta-Bogor dilempari batu oleh orang tak dikenal pada Minggu (7/5/2023) malam.

Manager External Relations & Corporate Image Care KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 18.45 WIB di kereta khusus wanita (KKW) KA 4326.

"Dapat disampaikan bahwa kejadian pelemparan batu pada salah satu kereta commuterline benar adanya. Kejadian terjadi di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan," kata dia saat dikonfirmasi, Senin (8/5/2023).

Baca juga: KRL Dilempar Batu di Pasar Minggu, Kaca Jendela sampai Pecah

Akibat pelemparan batu yang menyebabkan kaca jendela KRL pecah, Leza menuturkan, ada satu penumpang yang mengalami luka-luka.

Penumpang itu akhirnya mendapat sejumlah perawatan di Stasiun Citayam sebelum melanjutkan perjalanannya.

"Pelemparan berimbas pada salah seorang pengguna yang menjadi korban. Pengguna tersebut langsung diberikan pemeriksaan dan pengobatan di poskes Stasiun Citayam, setelahnya pengguna tersebut diperbolehkan untuk pulang," tutur Leza.

Lebih lanjut, KAI Commuter menyayangkan adanya insiden pelemparan batu ke arah jendela KRL.

Baca juga: KRL Dilempar Batu hingga Kaca Jendela Pecah, Dua Orang Disebut Alami Luka Ringan

Leza menilai, lemparan batu yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab amat membahayakan penumpang KRL.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini, karena dapat membahayakan pengguna yang ada di dalam commuterline. Kami mengimbau kepada masyarakat di sekitar rel dan stasiun untuk turut menjaga fasilitas umum dan tidak melakukan aksi vandalisme yang bisa membahayakan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menampilkan kaca KRL pecah viral di jagat maya.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @lensa_berita_jakarta, pecahan kaca tampak berserakan di kursi penumpang dan lantai KRL.

Sebongkah batu berwarna hitam dengan ukuran yang cukup besar juga terlihat di dalam gerbong KRL.

Baca juga: Bertambah Satu, Korban Jiwa Kecelakaan Bus Rombongan Peziarah Asal Serpong Utara di Tegal Jadi 2 Orang

Sementara itu, Aini (24), salah satu saksi mata, menuturkan, pelemparan terjadi begitu saja ketika kereta meninggalkan Stasiun Pasar Minggu secara perlahan untuk bergerak ke Stasiun Tanjung Barat.

Berbeda dengan keterangan PT KCI, Aini menyebut ada dua korban luka akibat insiden tersebut.

"Ada sekitar dua orang yang terkena pecahan kaca karena insiden ini. Untungnya hanya luka ringan. Kedua korban juga masih bisa jalan dan langsung ditangani petugas saat itu," ungkap Aini saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Baca juga: Anak Pasutri Korban Tabrak Lari Anggota TNI di Bekasi: Semoga Denpom Profesional

Sejumlah penumpang, kata Aini, tampak panik sesaat setelah insiden pelemparan terjadi.

Ibu-ibu yang berada di gerbong khusus wanita lantas berteriak histeris karena insiden pelemparan terjadi saat kondisi KRL cukup ramai.

"Banyak yang panik, karena banyak ibu-ibu juga yang kebetulan membawa anak dan ada seorang anak yang posisi duduknya persis di kaca pecah, tapi alhamdulillah untung anaknya nggak apa-apa," kata Aini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com