JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang anggota organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila berinisial R tertangkap tangan memalak sopir truk di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Dalam rekaman video amatir yang viral di media sosial, terlihat pelaku memaksa meminta uang sebesar Rp 10.000 kepada seorang sopir truk.
Pelaku mengancam akan merusak kendaraan sang sopir jika menolak memberikan uang senilai yang diminta.
Saat ini pelaku sudah diamankan di Mapolres Bogor dan ditetapkan sebagai tersangka.
Status keanggotaan pelaku dalam ormas Pemuda Pancasila juga telah dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polres Bogor Ajun Komisaris Yohanes Redhoi.
Baca juga: Fakta Anggota Ormas Pemuda Pancasila yang Palak Sopir, Residivis dan Sudah Jadi Tersangka
"Dia anggota PP (Pemuda Pancasila) Cianjur. Dia aslinya memang dari Rancangbungur (Kabupaten Bogor), tapi nikah sama orang Cianjur, KTP-nya Cianjur, di Peuteuycondong, Cibeber," sebut Yohanes.
Mengutip laman Badan Pelaksana Kaderisasi Pemuda Pancasila, organisasi Pemuda Pancasila dideklarasikan pada 28 Oktober 1959.
Ian Douglas Wilson dalam bukunya berjudul Politik Jatah Preman: Ormas dan Kuasa Jalanan di Indonesia Paca Orde Baru (2018), menulis bahwa Pemuda Pancasila lahir dari organisasi Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI).
Baca juga: Saat Anggota Ormas Pemuda Pancasila Berulah dan Palak Sopir Truk di Bogor, Kini Jadi Tersangka
Untuk diketahui, IPKI merupakan partai politik yang didirikan oleh pentolan militer Indonesia pada era Orde Lama atau pada saat era kepemimpinan Presiden Soekarno.
Dengan dukungan Pemuda Pancasila sebagai basis sosial, IPKI turut mempengaruhi pembubaran konstituante oleh Sukarno dan mengawali periode Demokrasi Terpimpin (1959-1965).
Dalam bukunya, Ian mengistilahkan Pemuda Pancasila sebagai ormas "jago" karena kedekatan ormas ini dengan militer dan pemerintah.
Baca juga: Anies Jadi Anggota Pemuda Pancasila, Pengamat: Untuk Hindari Kampanye Hitam Politik Identitas
Bahkan, kata Ian, pada masa-masa Penembakan Misterius (Petrus) di era Orde Baru, salah satu ormas yang tidak tersentuh sama sekali adalah Pemuda Pancasila.
Selain karena punya jangkauan massa yang nasional, Pemuda Pancasila mampu berafiliasi dengan pemerintah dan TNI.
"Dengan ciri khas seragam loreng oranye-hitam, Pemuda Pancasila dan kelompok-kelompok seperti mereka berafiliasi dan mengidentifikasi diri secara telak dengan kekuatan-kekuatan yang sama yang memiliki kuasa untuk memberangus mereka," tulis Ian dalam bukunya.
Baca juga: Detik-detik Anggota Pemuda Pancasila Tewas Tertimpa Bangunan yang Dirobohkan Satpol PP
Arah kegiatan Pemuda Pancasila kini lebih dititikberatkan untuk bergerak di sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat.
Rantai komando dalam tubuh Pemuda Pancasila terdiri dari tingkat nasional (Majelis Pimpinan Nasional), provinsi (Majelis Pimpinan Wilayah), kota/kabupaten (Majelis Pimpinan Cabang), kecamatan (Pimpinan Anak Cabang), hingga kader di kelurahan sebagai basis massa terbawah.
(Penulis: Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah; Jawahir Gustav Rizal; Hedi Basri (Kompas TV) | Editor: Ihsanuddin; Rizal Setyo Nugroho; Desy Afrianty (Kompas TV))
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.