Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaget Lihat Wajah Baru Halte Dukuh Atas 2, Penumpang Transjakarta: Fasilitasnya Sangat Memadai

Kompas.com - 22/05/2023, 15:03 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang menilai, wajah baru Halte Dukuh Atas 2, Jakarta Selatan, modern dan keren, karena memiliki fasilitas yang memadai.

Fasilitas-fasilitas tersebut, yakni kamar mandi, mushala, layar monitor estimasi kedatangan bus, pintu otomatis, peta jalur transjakarta, dan sign map.

Tampilan baru ini merupakan hasil revitalisasi Halte Dukuh Atas 2 yang ditutup sejak 2019 lalu.

Selesai direvitalisasi, Halte Dukuh Atas 2 kembali beroperasi dengan wajah baru sejak Minggu (21/5/2023).

"Bagus, keren juga sih, modern banget, kelihatan keren buat saya," ujar penumpang bernama Sandi (36) kepada Kompas.com, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Ditutup sejak Desember 2019, Halte Dukuh Atas 2 Kini Kembali Beroperasi

Adapun Sandi menggunakan transjakarta dari Halte Dukuh Atas 2 menuju Halte Pulogadung, Jakarta Timur.

Sandi mengatakan, sign map di Halte Dukuh Atas 2 dan arahan petugas membuatnya dengan mudah menemukan area tunggu kedatangan bus.

Sandi juga menilai, fasilitas di halte ini terbilang lengkap karena ada toilet dan mushala.

Sandi kemudian membandingkan kondisi halte saat ini dengan 2019. Pada 2019, ia pernah menahan buang air kecil karena tak ada toilet di halte.

"Fasilitasnya lengkap, enggak perlu kayak dulu lagi, nahan buang air kecil. Sekarang sudah ada toilet ya," ucap dia.

Baca juga: Melihat Wajah Baru Halte Dukuh Atas 2, Modern dan Punya Toilet Difabel

Senada dengan Sandi, Awa (23) juga menilai bahwa Halte Dukuh Atas 2 memiliki fasilitas memadai. Awa mengaku kaget ketika melihat tampilan baru halte ini.

"Fasilitas sih sangat bagus dan memadai ya. Terus juga ada JPO-nya ya, jadi terhubung dan bisa jalan kaki lewat JPO," ujar dia.

Selain itu, Awa menilai, sign map di halte menjadi arahan yang memudahkan penumpang menuju area tunggu bus tujuan.

Sebab, banyak penumpang yang baru mengetahui Halte Dukuh Atas 2 telah kembali beroperasi.

"Sign map ini alhamdulillah lebih terarah, teratur, dan juga rapi. Mungkin banyak orang yang masih bingung karena baru ya, tetapi sejauh ini bagus," ucap Awa.

Baca juga: Cara ke Museum Satriamandala Naik Kereta, Transjakarta dan MRT

Sebelumnya, PT Transjakarta kembali mengoperasikan Halte Dukuh Atas 2 pada Minggu. Setelah berhenti beroperasi pada 2019, kini Halte Dukuh Atas 2 memiliki tampilan baru.

Kompas.com coba mengunjungi halte yang baru rampung direnovasi ini pada Senin.

Halte baru ini memiliki luas kurang lebih 300 meter. Halte ini memiliki tampilan yang modern serta ramah penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com