Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Bakal Gandeng Kodam Jaya untuk Atasi Tawuran, Sosiolog: Bukti Akar Masalah Tak Tersentuh

Kompas.com - 02/06/2023, 09:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya akan menggandeng Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) untuk membina para pelaku tawuran yang kerap meresahkan warga.

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rakhmat Hidayat, menilai langkah Polda Metro yang sampai menggandeng Kodam Jaya menunjukkan akar masalahnya tawuran itu belum tersentuh.

"Ketika melibatkan Kodam ini menunjukkan polisi sebenarnya akar masalahnya tidak tersentuh dan ini tidak akan menyelesaikan masalah," ucap Rakhmat kepada Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Baca juga: Kapolda Metro Seriusi Penanganan Tawuran, Gandeng Kodam Jaya untuk Bina Pelaku

Menurut Rakhmat, selama ini kepolisian selalu menggunakan pendekatan represif, seperti melakukan kekerasan ataupun memberikan hukuman dan tindakan.

Padahal, kata Rakhmat, pendekatan itu tak lebih seperti halnya pemadam kebakaran, yaitu tidak menyelesaikan persoalan dari awal dan dilakukan saat peristiwa terjadi.

Ketika akar masalah tidak tersentuh, polisi justru terlihat seperti kewalahan dan kerepotan dengan melihat eskalasi tawuran yang semakin meningkat hingga akhirnya minta bantuan Kodam Jaya.

"Karena pendekatannya dideterminasi oleh model pengamanan dan pemadam kebakaran, maka ini tidakan akan menyelesaikan masalah," ucap Rakhmat.

Baca juga: Kapolda Metro Ungkap Tawuran Kerap Terjadi untuk Amankan Transaksi Narkoba

Menurut Rakhmat, cara yang paling tepat menangani tawuran adalah menggunakan model tata kelola multipemangku kepentingan atau multistakeholder.

Rakhmat berujar, polisi harus menggunakan model nonkeamanan, seperti sosial ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan. Meskipun pendekatan itu membutuhkan waktu lebih lama, Rakhmat menilai cara tersebut lebih komprehensif dan berkesinambungan.

"Dalam sejarah tawuran Indonesia, cara itu relatif belum dilibatkan karena kepolisian merasa model keamanan yang paling ampuh untuk selesaikan masalah ini," ujar Rakhmat.

Sebelum, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto menganggap perilaku tawuran itu sebagai embrio yang jika dibiarkan, bisa membesar dan menular ke mana-mana.

Baca juga: Polisi Tangkap Tiga Orang yang Rusak Kandang Burung dan Motor Warga Saat Tawuran di Gang Mayong

Terlebih, aktivitas tawuran juga lekat dengan penyalahgunaan narkotika. Untuk itu, pihaknya akan lebih proaktif guna menyelesaikan hal-hal negatif.

Atas dasar itu, Polda Metro Jaya berencana bakal menggandeng Kodam Jaya dalam rangka pembinaan, misalnya memberikan beberapa wawasan tentang kebangsaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

SYL Klaim Beri Rp 1,3 Miliar ke Firli Bahuri, Kapolda Metro: Menarik, Akan Kami Cek

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com