Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Haris-Fatia Dibuka dengan Panas, Kuasa Hukum Persoalkan Luhut Bawa Catatan Saat Diperiksa Jadi Saksi

Kompas.com - 08/06/2023, 13:39 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan membawa catatan saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik dengan terdakwa Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, Kamis (8/6/2023).

Hal itu dipersoalkan oleh tim kuasa hukum Haris-Fatia sehingga mereka menginterupsi pemeriksaan yang dilakukan oleh jaksa penuntut umum (JPU) terhadap Luhut.

"Yang Mulia, sudah saatnya saksi diperiksa bedasarkan apa yang dialami, tetapi saudara saksi membawa catatan. Ini penting kan. Maka, saya ingatkan supaya saksi tinggalkan catatannya," ucap salah satu tim kuasa hukum Haris-Fatia, Kamis.

Baca juga: Hadiri Sidang Haris-Fatia, Luhut: Saya Mau Cari Keadilan!

Belum selesai menyampaikan keberatannya, pernyataan tim kuasa hukum langsung dipotong. Kendati demikian, tim kuasa hukum tetap melanjutkan keberatannya.

"Bagaimana mungkin pemeriksaan dilakukan dengan saksi membawa catatan, Yang Mulia," ucap salah satu kuasa hukum yang disambut tepuk tangan oleh salah satu tamu yang hadir.

Namun, keberatan yang diajukan kuasa hukum mendapatkan bantahan dari jaksa. Salah satu jaksa berkeberatan soal interupsi yang dilakukan oleh kuasa hukum yang melarang Luhut membuka catatan.

"Ketika saudara saksi membawa catatan yang memang dia tuang itu fakta yang ia lihat dan dengar sendiri, tidak ada larangan. Jadi berkeberatan ketika pengacara membatasi hak saksi untuk memberikan keterangan," ucap jaksa.

Baca juga: Luhut: Bisa Lihat di Kemenkum HAM, Saya Punya Enggak Perusahaan di Papua?

Di tengah perdebatan, Luhut akhirnya menutup catatan yang dimaksud. Hal itu pun diapresiasi oleh kuasa hukum.

"Majelis hakim, saudara saksi sudah bersedia. Kita hormati keputusan saudara saksi yang sudah bersedia menutup catatannya. Kita harus hormati itu," ucap kkuasa hukum.

Namun, majelis hakim justru memberikan kesempatan Luhut untuk membaca catatan.

"Kami persilakan saudara membaca (catatan) kalau memang ada data yang perlu saudara sampaikan," ungkap ketua majelis hakim.

"Yang Mulia, saya ini berusia 76 tahun. Saya 32 tahun di militer. Tapi saya mau keadilan itu ada di sini. Jangan diprovokasi," ungkap Luhut.

Majelis hakim memberikan pembelaan kepada Luhut.

Baca juga: Singgung Hubungannya dengan Haris, Luhut: Dia Minta Tolong Banyak Hal

"Silakan kalau memang saudara saksi ada data yang mungkin mau (disampaikan), silakan. Tidak masalah," ungkap ketua majelis hakim.

"Saya mau menunjukkan juga beberapa data-data hasil pembicaraan saya dengan Saudara Haris. Jangan ada dusta di antara kita," tutur Luhut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW4

Megapolitan
12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com