Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih yang Menyengsarakan Warga Rawa Badak Utara Jakut...

Kompas.com - 09/06/2023, 07:00 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RW 02 dan RW 05, Kelurahan Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, dilanda krisis air bersih sejak hampir dua tahun terakhir.

Krisis air bersih berkepanjangan ini menyengsarakan warga. Mereka kesulitan melakukan berbagai pekerjaan rumah tangga akibat tak tersedianya air bersih.

Seorang warga RT 010/RW 02 Rawa Badak Utara bernama Fitri (41) pun menumpahkan keluh kesahnya.

Baca juga: Krisis Air Bersih di Rawa Badak Utara, Warga Sampai Beli Air ke Kelurahan Lain

Dia mengungkapkan, terkadang air dari PAM Jaya mengalir, tetapi kondisinya tidak layak dikonsumsi.

Pada jam-jam tertentu, biasanya pukul 03.00 WIB, air bahkan tak mengalir sama sekali.

"Ya kami dapat airnya bau, kayak air limbah, berbusa, licin, agak bau minyak, terkadang asin. Pokoknya kotorlah," ungkap Fitri saat ditemui di RT 010/RW 02, Rawa Badak Utara, Kamis (8/6/2023).

Beli air bersih ke kelurahan tetangga

Akibat krisis berkepanjangan, warga harus memutar otak untuk cari air bersih demi memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Salah satu upaya yang biasa warga lakukan yakni meminta air PAM Jaya di Kelurahan Lagoa. Caranya dengan mengalirkan air melalui selang panjang.

Cara ini bisa dilakukan karena jarak Kelurahan Lagoa dari Rawa Badak Utara tidak begitu jauh, hanya terpisahkan oleh kali.

Hanya saja, air bersih ini tak didapatkan secara cuma-cuma.

Setiap keluarga di Rawa Badak Utara yang membutuhkan air bersih harus mengeluarkan uang Rp 20.000 per jam demi mendapatkan kucuran air bersih.

"Kadang kami juga suka minta air ke warga yang mau kasih kami air. Per jam itu Rp 20.000. Itu tetangga. Kan kami di sini ada dua Kelurahan, Rawa Badak Utara sama Lagoa," ucap Fitri.

"Jaraknya enggak jauh, dekat. Jadi, kalau misalnya kami enggak dapat air (dari PAM Jaya), kami nyelang (memakai selang)," imbuh dia.

Baca juga: Hampir 2 Tahun Krisis Air Bersih, Warga Rawa Badak Utara Terpaksa Cuci Baju di Laundry

Cara lainnya, warga menyalakan pompa alkon yang disediakan PAM Jaya beberapa waktu lalu. Untuk menyalakan mesin alkon, warga lagi-lagi harus mengeluarkan uang patungan untuk membeli bahan bakar.

"(Untuk bahan bakar mesin alkon) sumbangan, saweran sukarela. Baru air menyala. Kira-kira butuh enam liter bensin untuk satu hari," ucap Fitri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com