Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 2 Tahun Krisis Air Bersih, Warga Rawa Badak Utara Terpaksa Cuci Baju di "Laundry"

Kompas.com - 08/06/2023, 20:39 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih tengah melanda warga RW 05 dan RW 02, Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara.

Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Fitri (41) mengungkapkan, krisis air terjadi hampir dua tahun terakhir.

"(Air bersih di sini) mati ya, kurang lebih dua tahun. Untuk air bersih, itu susah dapatnya," ungkap Fitri saat ditemui di Rawa Badak Utara, Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Krisis Air Bersih di Rawa Badak Utara, Warga Sampai Beli Air ke Kelurahan Lain

Fitri menuturkan, krisis air ini membuat sengsara, khususnya bagi IRT seperti dirinya.

"Warga sini kalau cuci baju, ya (ke tempat) laundry. Ya kami mau bagaimana lagi? Orang enggak punya air. Jadi, double ruginya," tutur Fitri.

Selain itu, krisis air bersih membuat Fitri kesulitas saat hendak mencuci beras. Kini, dia harus menggunakan air galon untuk mencuci beras.

"Ya pakai air galon kalau cuci beras. Masak sayur dan semuanya, ya air galon," ucap Fitri.

Karena jengah dengan krisis air berkepanjangan, Fitri pun menyindir PAM Jaya.

"PAM Jaya mah 'baik'. Kami masak sayur sudah enggak perlu garam. Orang airnya sudah asin," seloroh Fitri.

Baca juga: Warga Rawa Badak Utara Bayar Rp 20.000 ke Tetangga atau Urunan Bensin demi Air Bersih

Diberitakan sebelumnya, warga RW 05 dan RW 02 Rawa Badak Utara mengeluhkan pasokan air bersih dari PAM Jaya.

Air PAM Jaya sebenarnya terkadang mengalir. Hanya saja, air tersebut tidak layak dikonsumsi karena kotor, bau, asin, dan berminyak.

Ada dua cara yang dilakukan warga setempat demi mendapatkan air bersih, yakni meminta dari kelurahan lain atau menyalakan pompa alkon yang sudah disediakan PAM Jaya beberapa waktu lalu.

Demi menyalakan mesin alkon, warga harus patungan terlebih dahulu untuk bensin sekitar enam liter per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com