Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegiat CFD Merasa Kualitas Udara di Jakarta Memburuk: Tenggorokan Sering Gatal

Kompas.com - 11/06/2023, 17:14 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang beraktivitas di Car Free Day (CFD) Jalan Sudirman-Thamrin, Minggu (11/6/2023), merasa kualitas udara di DKI Jakarta sedang memburuk.

Bunga (35) misalnya. Pengunjung CFD ini merasa udara Jakarta pagi tadi tidak begitu bersih. Padahal kata dia, sudah bebas kendaraan bermotor.

"Cuma polusi masih terasa, mungkin karena lagi ngebangun (pembangunan) atau dari beberapa bus transjakarta yang lewat, entahlah." ujar Bunga kepada Kompas.com.

Selain itu, beberapa waktu terakhir, ia juga merasa tenggorokannya lebih sering gatal, disertai rasa mengganggu pada hidung.

Baca juga: Ini yang Terjadi jika Tubuh Menghirup Udara dengan Kualitas Buruk

"Walaupun kita enggak sakit, cuma kalau lagi jalan enggak pakai masker, pasti ada ngerasa sesuatu yang agak ngeganggu tenggorokan, jadi kering, terus hidung sama ngupil jadi kotor," ujar Bunga sambil tertawa kecil.

Hal serupa juga dirasakan Putri (28). Pengunjung CFD dari kawasan Klender di Jakarta Timur ini mengaku hidungnya juga sering gatal dan cepat kotor.

"Hidung sampai berdarah, saking panasnya kali ya, kalau lagi ngorek upil, akhir-akhirnya ini ada flek darah dikit," ujar Putri dalam kesempatan serupa.

Tak hanya Bunga dan Putri, Nova (28) juga merasakan hal serupa saat ikut CFD pagi tadi.

"Jujur karena tahu kualitas udara buruk, tadi aku CFD sambil pakai masker, kemaren sempat enggak enak tenggorokan juga," ucap Nova.

Begitu pula dengan Henti (51), wanita asal Kebayoran ini mengaku bersin beberapa kali saat sedang berlari di CFD.

"Akhir-akhir ini sering pilek, radang, anak mantu di rumah sering batuk pilek, tadi saya malah sering bersin di jalan, padahal jarang bersin," ujar dia di lokasi. 

Baca juga: Kawasan Industri di Wilayah Penyangga Perburuk Kualitas Udara Jakarta

Diberitakan sebelumnya, kualitas udara Jakarta akhir-akhir ini cukup mengkhawatirkan. Hal itu juga diakui oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sub Koordinator Kelompok Pemantauan Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Rahmawati menyatakan kondisi ini terjadi karena wilayah Indonesia, khususnya DKI, memasuki musim kemarau.

"Secara periodik kualitas udara di Jakarta akan mengalami peningkatan konsentrasi polutan udara ketika memasuki musim kemarau, yaitu bulan Mei hingga Agustus," ujar Rahmawati dikutip Kompas.com, Kamis (8/6/2023).

Rahmawati memaparkan, peningkatan konsentrasi polutan di Jakarta sudah terlihat sejak April 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Mulai Hari Ini, Buang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu di Luar Jam Operasional Dikenakan Denda

Megapolitan
Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Hari Ini, Dishub Jaksel Jaring 6 Jukir Liar di Minimarket Kawasan Kemang dan 3 di Kebayoran Baru

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Polisi Tangkap Empat Pencuri Mobil yang Seret Korbannya di Bogor, Dua Orang Masih Buron

Megapolitan
Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Terlilit Utang Rp 10 Juta, Seorang Pria Nekat Curi 6 Ban Mobil Beserta Peleknya

Megapolitan
Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Ditangkap di Filipina, Gembong Narkoba Buronan BNN Pernah Selundupkan 5 Kg Sabu ke Indonesia

Megapolitan
Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Jukir Liar di Tebet Masih Bandel, Bisa Kena Sanksi Denda atau Kurungan

Megapolitan
Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat 'Video Call' Keluarga Jadi Pertanyaan

Misteri Kematian Pria di Kali Sodong, Wajah Lebam Korban Saat "Video Call" Keluarga Jadi Pertanyaan

Megapolitan
Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar 'Study Tour', DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Sekolah di Depok Masih Dibolehkan Gelar "Study Tour", DPRD Ingatkan soal Lokasi dan Transportasi

Megapolitan
Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com