Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMB Tak Sesuai Peruntukan, Lapangan Bulu Tangkis di Kedoya Dibongkar Satpol PP

Kompas.com - 12/06/2023, 16:00 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat membongkar paksa sebagian lapangan bulu tangkis di kawasan Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Kamis (8/6/2023).

Pembongkaran paksa dilakukan lantaran izin mendirikan bangunan (IMB) lapangan itu tak sesuai peruntukan.

Kepala Satpol PP Jakarta Barat Agus Irwanto berujar, dalam IMB disebutkan bangunan itu akan dibangun rumah tapak.

"Izinnya itu rumah tapak, kenyataan di lapangan sebagai sarana olahraga. Itu alasannya kenapa dilakukan tindakan berupa pembongkaran oleh Satpol PP," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/6/2023).

Baca juga: Warga Pluit Putri Pertanyakan Terbitnya IMB Sekolah Swasta, padahal Tak Punya Sertifikat Tanah

Pembongkaran lahan dilakukan sebagaimana surat rekomendasi dari Suku Dinas Cipta Karya Pertanahan (Sudin Citata) Jakarta Barat. Oleh sebab itu, petugas membongkar sebagian lahan, tepatnya di area depan lapangan bulu tangkis.

"Ini (lapangan) baru mau launching, jadi belum sepenuhnya digunakan. Baru akan launching akhir bulan ini," ucap Agus.

Lantaran izinnya tak sesuai, petugas akhirnya membongkar paksa area depan lapangan lantaran penanggung jawab berjanji akan mengubah IMB.

"Untuk sementara hanya dibongkar bagian depan saja karena penanggung jawab tadi memohon untuk tidak dibongkar, dan beliau nanti akan melakukan IMB perubahan," jelas Agus.

Selain pembongkaran paksa, pemilik bangungan nantinya akan dikenakan sanksi administrasi dari Sudin Citata Jakarta Barat.

Baca juga: Cuma Kantongi Visa Kunjungan, WNA Penipu Pemilik Warung Mengaku Berdagang di Indonesia

Kata Agus, pemilik bakal dikenakan denda sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukannya.

"Biasanya (denda) dilakukan akhir tahun antara bulan November sampai Desember untuk para pelanggar penyelenggaraan bangunan," ucap dia.

Pantauan Kompas.com di lokasi, lapangan tersebut masih berdiri meski sebagian sisi telah dibongkar petugas.

Bangunan lapangan yang belum digunakan itu berkelir biru. Tak ada aktivitas apa pun di lapangan tersebut.

Sementara di area dalam, terdapat dua lapangan bulu tangkis yang sudah dilengkapi dengan jaring di area tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com