JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengakui adanya kendala pada pembangunan resrvoir komunal atau bak penampungan air untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara.
Untuk diketahui, beberapa penghuni Rusun Marunda mengeluhkan krisis air bersih yang terjadi secara berulang. Terkini, krisis terjadi di awal 2023.
"Rusun Marunda kemarin ada hambatan tapi sekarang sudah selesai," ujar Arief dalam rapat kerja di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/6/2023).
Arief mengatakan, permasalahan terjadi bukan karena perizinan pembangunan reservoir komunal, melainkan masalah penempatannya di Rusun Marunda.
Baca juga: Korban Gusuran Pindah ke Rusun Marunda Membawa Harapan, Kini Dihadapkan Krisis Air Berkepanjangan
"Sekarang ini sudah dipindahkan ke ujung. Sekarang kita percepat. Kita sudah koordinasi dengan Pak Wali Kota Jakarta Utara sudah kita jalani lagi, tapi kita percepat," ucap Arief.
Arief mengatakan, kendala dalam proses pembangunan merupakan hal yang biasa terjadi. Namun, persoalan itu harus segera diselesaikan agar proyek tetap berjalan.
"Ya namanya ini (pembangunan). Jadi tidak mulus-mulus saja karena aset tidak punya PAM. Tapi sudah selesai," kata Arief.
Sebelumnya, pembangunan reservoir komunal dilakukan setelah penghuni Rusun Marunda protes karena mereka sulit mendapatkan air bersih beberapa waktu terakhir.
"Sementara sampai pembangunan reservoir komunal di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran)," ujar Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023).
PAM Jaya menyebut telah mengirimkan mobil tangki sebagai solusi jangka pendek terkait keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih.
Sementara itu, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta menyebut permasalahan sulitnya warga Rusun Marunda, Jakarta Utara mendapatkan air bersih karena suplai dari PAM Jaya kurang maksimal.
"Permasalahan utamanya adalah debit air suplai dari PAM Jaya kurang maksimal," ujar Kepala Dinas PRKP saat itu, Sarjoko.
Sarjoko mengemukakan, Dinas PRKP sudah berkoordinasi dengan PAM Jaya terkait masalah air bersih yang dikeluhkan para penghuni Rusun Marunda.
Salah satu yang dibahas dalam rapat koordinasi yakni soal suplai air bersih sebagai penanganan sementara.
"Jika terjadi kondisi suplai air kurang, pihak Unit Pengelola Pengelola Rumah Sederhana (UPRS) akan berkoordinasi dengan PAM Jaya agar dapat backup suplainya dengan menggunakan mobil tangki," kata Sarjoko.
Sarjoko menambahkan, saat ini sudah ada mobil tangki air bersih yang dikerahkan ke Rusun Marunda di Jakarta Utara. Namun, ia tak menyebut jumlah mobil tangki air bersih yang dikirimkan.
"Sudah, Pak Dirut PAM Jaya sudah mengirimkan suplai tambahan melalui mobil tangki," ucap Sarjoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.