Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air di Rusun Marunda, Dirut PAM Jaya Akui Pembangunan Reservoir Komunal Sempat Terkendala

Kompas.com - 13/06/2023, 17:40 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengakui adanya kendala pada pembangunan resrvoir komunal atau bak penampungan air untuk mengatasi krisis air bersih di Rumah Susun Marunda, Jakarta Utara.

Untuk diketahui, beberapa penghuni Rusun Marunda mengeluhkan krisis air bersih yang terjadi secara berulang. Terkini, krisis terjadi di awal 2023.

"Rusun Marunda kemarin ada hambatan tapi sekarang sudah selesai," ujar Arief dalam rapat kerja di Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Arief mengatakan, permasalahan terjadi bukan karena perizinan pembangunan reservoir komunal, melainkan masalah penempatannya di Rusun Marunda.

Baca juga: Korban Gusuran Pindah ke Rusun Marunda Membawa Harapan, Kini Dihadapkan Krisis Air Berkepanjangan

"Sekarang ini sudah dipindahkan ke ujung. Sekarang kita percepat. Kita sudah koordinasi dengan Pak Wali Kota Jakarta Utara sudah kita jalani lagi, tapi kita percepat," ucap Arief.

Arief mengatakan, kendala dalam proses pembangunan merupakan hal yang biasa terjadi. Namun, persoalan itu harus segera diselesaikan agar proyek tetap berjalan.

"Ya namanya ini (pembangunan). Jadi tidak mulus-mulus saja karena aset tidak punya PAM. Tapi sudah selesai," kata Arief.

Sebelumnya, pembangunan reservoir komunal dilakukan setelah penghuni Rusun Marunda protes karena mereka sulit mendapatkan air bersih beberapa waktu terakhir.

"Sementara sampai pembangunan reservoir komunal di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran)," ujar Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin saat dikonfirmasi, Rabu (15/2/2023).

Baca juga: Derita Penghuni Rusun Marunda Hadapi Kekeringan, Pernah Angkat Ember Air ke Lantai Empat dari Gedung Sebelah

PAM Jaya menyebut telah mengirimkan mobil tangki sebagai solusi jangka pendek terkait keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih.

Sementara itu, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta menyebut permasalahan sulitnya warga Rusun Marunda, Jakarta Utara mendapatkan air bersih karena suplai dari PAM Jaya kurang maksimal.

"Permasalahan utamanya adalah debit air suplai dari PAM Jaya kurang maksimal," ujar Kepala Dinas PRKP saat itu, Sarjoko.

Sarjoko mengemukakan, Dinas PRKP sudah berkoordinasi dengan PAM Jaya terkait masalah air bersih yang dikeluhkan para penghuni Rusun Marunda.

Baca juga: Krisis Air di Rusun Marunda, Ketua RT: Penghuni Putus Asa, Tiap Hari Komplain, Respons Pengelola Lambat

Salah satu yang dibahas dalam rapat koordinasi yakni soal suplai air bersih sebagai penanganan sementara.

"Jika terjadi kondisi suplai air kurang, pihak Unit Pengelola Pengelola Rumah Sederhana (UPRS) akan berkoordinasi dengan PAM Jaya agar dapat backup suplainya dengan menggunakan mobil tangki," kata Sarjoko.

Sarjoko menambahkan, saat ini sudah ada mobil tangki air bersih yang dikerahkan ke Rusun Marunda di Jakarta Utara. Namun, ia tak menyebut jumlah mobil tangki air bersih yang dikirimkan.

"Sudah, Pak Dirut PAM Jaya sudah mengirimkan suplai tambahan melalui mobil tangki," ucap Sarjoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com