JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan warga korban penggusuran pada masa pemerintahan Gubernur Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kini tinggal di Rusun Marunda, Jakarta Utara.
Warga yang tadinya tinggal di Kalijodo, Pasar Ikan, Penjaringan, Waduk Pluit, Pinangsia, Ancol, Sumur Baru, dan Kolong Tol Pluit itu diboyong ke Rusun Marunda dengan janji pemenuhan hak dasar mereka.
Rusun yang terdiri dari 26 blok hunian itu memang dipenuhi beragam fasilitas penunjang, seperti area pertokoan, lahan parkir, rumah ibadah, hingga sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).
Dicky (65), warga Rusun Marunda yang berprofesi sebagai pelaut, sempat mengaku kualitas hidupnya meningkat sejak pindah dari Tanjung Priok ke Rusun Marunda.
“Saya senang tinggal di sini. Air bersih, hedung saya di B1 juga yang paling bersih. Transportasi sekarang mudah karena ada bus transjakarta,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/2/2017) silam.
Baca juga: Ini Upaya Pengurus Alirkan Air Bersih ke Seluruh Penghuni Rusunawa Marunda
Banyak korban gusuran seperti Dicky bersedia pindah ke Rusun Marunda dengan harapan bisa tinggal secara layak di tempat baru.
Namun, harapan itu tampaknya semakin lama semakin memudar seiring munculnya krisis air di Rusun Marunda.
Penghuni bernama Rahmat (38) mengatakan bahwa krisis air ini rutin terjadi dalam beberapa tahun belakangan.
Namun, krisis yang terjadi di tahun 2023 ini adalah krisis terparah. Warga kekurangan air sejak sebelum bulan Ramadhan tahun ini.
"Kalau yang terparah ya baru tahun ini. Kalau yang sebelumnya, sebentar tapi normal lagi," ujar Rahmat saat dihubungi, Senin (29/5/2023).
Baca juga: Pengelola: Rusunawa Marunda Alami Krisis Air Bersih sejak 3 Tahun Lalu
Menurutnya, air hanya mengalir satu kali dalam sehari. Krisis ini setidaknya terjadi di lima tower yang ada di Rusun Marunda.
“Saya di Tower B. Lokasi paling belakang. Itu (mengakibatkan) debit air sangat kecil," imbuh Rahmat.
PAM Jaya telah mengirimkan mobil tangki ke lokasi untuk mendistribusikan air sebagai solusi jangka pendek. Sebanyak 10 truk air dikirim setiap harinya.
Namun, diperlukan solusi jangka panjang agar masalah krisis air ini tidak terjadi berkepanjangan.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, sebelumnya mengatakan, PAM Jaya berencana membangun reservoir atau bak penampungan air komunal di sekitar Rusun Marunda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.