Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air di Rusun Marunda, Ketua RT: Penghuni Putus Asa, Tiap Hari Komplain, Respons Pengelola Lambat

Kompas.com - 02/06/2023, 17:56 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara, merasa putus asa karena dilanda krisis air bersih berkepanjangan.

Ketua RT 003/RW 012 Rusunawa Marunda Hendra mengatakan, krisis air bersih sudah terjadi bertahun-tahun.

Krisis air banget. Bertahun-tahun di sini enggak selesai-selesai,” kata Hendra saat ditemui Kompas.com di Blok C-3 Rusunawa Marunda, Jumat (2/6/2023).

“Bukan mau marah-marah lagi. Air kan nomor satu, tapi penghuni juga sudah putus asalah. Setiap hari komplain ke pengelola juga responsnya lama, lambat,” sambung dia.

Baca juga: Krisis Air Bekepanjangan di Rusun Marunda, Mama Naim Terpaksa Mandikan Anak dengan Air Galon

Setiap harinya, air mengalir hanya beberapa jam, biasanya dari pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Namun, jadwal itu juga tidak menentu. Terkadang, air baru mengalir pada pukul 06.30 WIB atau pukul 05.00 WIB.

Air yang mengalir juga tidak terlalu deras. Sebab, debit air di bak penampungan memang sedikit.

Baca juga: Soal Debu Batu Bara, Warga Rusun Marunda: Munculnya Musiman, saat Musim Hujan

Meskipun warga sudah sering melapor, menurut Hendra, pengelola Rusun Marunda tidak terlalu menanggapi permasalahan ini.

“Ah, enggak ada (bantu) pengelola. Kami sudah sering komplain tapi tetap saja,” tutur Hendra.

“Sempat pipa dari Blok D kan (airnya) enggak mati–lancar. Disilang ke Blok C, tapi ya cuma beberapa hari saja, terus mati lagi, kembali lagi,” tambah dia.

Tak jarang, Hendra juga mendapat komplain dari penghuni Blok C-3 Rusun Marunda.

“Banyak (yang komplain). Orang yang enggak paham itu, pasti (ada),” sebut pria yang telah menetap di Rusun Marunda sejak 2014 itu.

Baca juga: Ini Upaya Pengurus Alirkan Air Bersih ke Seluruh Penghuni Rusunawa Marunda

“Seperti, ‘Pak RT, kok air belum nyala?’ gitu. Ada warga yang saya kasih penjelasan, dia paham, tapi kan ada warga yang sudah saya jelaskan tetap ‘Kok cuma C-3 doang yang mati?’. Ada yang seperti itu, karena ada beberapa blok arinya tetap nyala,” jelas dia.

Meski pesimistis, Hendra tetap berharap krisis air besih di Rusun Marunda bisa diatasi secepatnya.

“Segera cepat selesailah krisis air di Marunda,” kata dia.

Kepala Unit Pengelola Rusun II Marunda Uye Yayat Dimiati mengakui adanya krisis air berkepanjangan di Rusunawa Marunda.

Uye mengatakan, pengelola berupaya mengatasi krisis air bersih. Caranya dengan mengalirkan air dari bak penampungan di suatu blok ke blok lain yang lebih kekurangan air.

PAM Jaya juga berencana membangun bak penampungan air yang baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com