Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Sebut Kaesang Sosok Impor, Pengamat: M Idris Orang Depok Malah Menyusahkan

Kompas.com - 13/06/2023, 22:23 WIB
Muhammad Naufal,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, membandingkan Wali Kota Depok M Idris dengan Kaesang Pangarep selaku sosok yang digaungkan sebagai calon Wali Kota Depok.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selaku partai pengusung M Idris sebelumnya sempat mempermasalahkan latar belakang Kaesang yang bukan orang asli Depok dan menyebut putra Presiden Joko Widodo itu sebagai sosok "impor".

Namun, Efriza menilai, PKS harusnya tak mempermasalahkan latar belakang orang yang hendak diusung sebagai pemimpin suatu daerah. 

Sebab, latar belakang itu tak menjamin kesuksesan dalam memimpin. 

Ia lalu mencontohkan, M Idris yang warga asli Kota Depok selama ini justru kerap membuat kebijakan yang menyulitkan masyarakat kota tersebut.

"M Idris adalah orang Kota Depok, malah menyusahkan warga Depok," sebutnya melalui sambungan telepon, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Kaesang Deklarasi Siap Jadi Depok Pertama, Pengamat: Upaya Naikkan Popularitas

Ia mencontohkan, M Idris tiba-tiba secara sengaja menerapkan sistem satu arah di jalan menuju kediamannya.

Sebab, M Idris merasa jalan menuju kediamannya macet.

Di satu sisi, banyak warga Depok yang merasa berkeberatan dengan kebijakan itu.

Kemudian, Efriza melanjutkan, M Idris juga hendak menggusur SD Pondok Cina 1 yang terletak di Jalan Margonda Raya.

Warga lantas menolak rencana relokasi tersebut hingga M Idris dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

"Terlihat bahwa pembangunan ini tidak menyelesaikan masalah, pembangunan tidak terjadi. Malah cuman di Margonda saja," urai Efriza.

Baca juga: Imbas Polemik Relokasi, Murid SDN Pondok Cina 1 Disebut Alami Kecemasan

Di sisi lain, Efriza juga menilai, Kaesang selaku warga asli Solo memang tidak akan mengetahui masalah Kota Depok secara mendetail.

Ia meyakini, langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mendorong Kaesang maju di Pilkada Depok 2024 hanya lah strategi untuk mendompleng popularitas anak bungsu Presiden Jokowi itu.

"Nah, ini menunjukkan bahwa memang yang pengin diambil adalah popularitas dari Kaesang," ucap Efriza.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com