BEKASI, KOMPAS.com - Masalah keberangkatan study tour siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi berakhir dengan ditetapkannya ARP, pemilik event organizer (EO) Jogja Holiday Center (JHC), menjadi tersangka.
ARP "pintar" mengelabui pihak sekolah dengan bertutur kata manis, menjanjikan fasilitas mewah, dan mengaku alumni MAN 1 Kota Bekasi.
Nyatanya, ARP justru mengelapkan uang Rp 474 juta yang telah diberikan pihak sekolah. Dia memakai uang itu untuk membayar utang pribadi.
Pihak sekolah menjelaskan, ARP bukan pertama kalinya menawarkan jasa JHC kepada MAN 1 Kota Bekasi.
Pada 2018, JHC pernah menawarkan jasa kepada MAN 1 Kota Bekasi. Namun, saat itu JHC tidak terpilih.
Kemudian, pada 2023, JHC kembali menawarkan jasanya. Karena penjelasan yang begitu menarik, para siswa akhirnya tertarik menggunakan jasa JHC.
"Karena memang presentasi dan penampilannya begitu manis. Awalnya baru datang dia agamis, manis, ternyata di belakangnya banyak 'racunnya'," kata panitia acara bernama Siti Badriah, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Saat Siswa MAN 1 Bekasi yang Ditipu EO Tetap Berangkat “Study Tour”, Biaya Ditanggung EO Baru
Siti mengatakan, pihak sekolah menyerahkan pilihan kepada para siswa. JHC mengiming-imingi para siswa dengan fasilitas yang mewah.
"Waktu presentasi itu fasilitasnya paling bagus di antara dari yang lain, hotel bintang 4 saat itu disebutkan hotelnya adalah Abadi bla-bla-bla, doorprize banyak, paling bagus paling mewah di antara empat EO lainnya," ujar Siti.
Pada akhirnya, dari lima pilihan EO, JHC menjadi EO yang paling banyak dipilih siswa.
Siti mengatakan, JHC tiba-tiba membuat surat pengunduran jadwal keberangkatan secara sepihak menjelang hari H.
Menurut Siti, JHC tidak transparan memperlihatkan segala persiapan menuju keberangkatan. Bahkan, ARP juga gampang tersinggung ketika pihak sekolah menanyakan hotel serta PO bus yang dipilih.
"Kalau kami tanya busnya alamat di mana, itu (pemilik) marahnya bukan main, katanya kami mencampuri urusan dapur. Akhirnya kami tahanlah," kata dia.
Baca juga: MAN 1 Bekasi Tertipu Tawaran Study Tour, Pemilik EO Marah Ditanya soal Bus Keberangkatan
"Kami sebagai konsumen punya hak tahu hotelnya apa, busnya yang mana, ini sampai jelang keberangkatan enggak pernah (diberi tahu)," jelas Siti.
Ujungnya, sebanyak 288 siswa MAN 1 Kota Bekasi gagal jalan-jalan ke Yogyakarta pada 8 Juni 2023. Padahal, mereka telah menyetor uang Rp 474 juta lebih kepada JHC.