BEBERAPA hari ini media massa ramai memberitakan peristiwa perselisihan antara pengemudi mobil dengan pengendara motor di Cakung, Jakarta Timur. Perselisihan itu berakhir dengan kematian pengendara motor.
Saat ini kita belum tahu bagaimana persisnya kronologi kejadian yang mengenaskan itu.
Peristiwa ini sangat tragis, kerusakan kaca spion mobil telah menyebabkan nyawa melayang dan mungkin hukuman penjara bagi pengemudi mobil. Lebih jauh lagi, pengendara motor adalah ayah dari beberapa anak.
Peristiwa tak terduga dan sesaat itu telah berakibat panjang bagi pelaku dan keluarganya.
Kekerasan di jalan seperti itu agaknya cukup sering terjadi di Jakarta, dan tidak asing juga di kota-kota besar lain. Bacalah berita kota di media cetak, maka akan sering ditemui berita perselisihan antara pengguna jalan. Anda pun mungkin pernah melihat sendiri, atau ada kenalan yang mengalaminya.
Sebelum kejadian di Cakung itu, beberapa pekan sebelumnya, kita melihat video seorang pengemudi mobil yang turun dan membentak-bentak pengemudi mobil lain sambil menenteng pistol. Kejadian berikutnya Anda pasti sudah tahu.
Maka menjadi pertanyaan mengapa demikian, apa pemicunya, bagaimana mengatasinya, dsb.
Pertanyaan itu tentu mudah dijawab oleh ahlinya. Dengan pengetahuan yang terbatas tulisan ini hanya membahas hal-hal umum saja, dengan harapan dapat ikut mengurangi terjadinya perselisihan di jalan raya.
Hampir setiap hari kita menyaksikan mobil dan motor yang melaju dengan kecepatan tinggi. Pengendara berusaha mencari celah-celah yang sempit untuk terus bergerak, seperti tergesa-gesa untuk cepat sampai ke tujuan.
Banyak juga pengendara mobil/motor yang ketika hendak melewati persimpangan jalan tanpa lampu lalu lintas, tidak berhenti (stop) beberapa detik untuk memastikan bahwa tidak ada kendaraan yang akan lewat; sehingga aman untuk melaju lagi.
Yang biasa terjadi adalah pengendara mobil/motor langsung melaju tanpa menghiraukan ada tidaknya kendaraan lain. Hal ini berpotensi terjadi tabrakan dengan kendaraan dari arah lain yang melalui persimpangan itu.
Di jalan yang padat kendaraan, orang seperti tidak sudi didahului kendaraan lain. Karena itu berarti kerugian baginya, dan keuntungan bagi orang lain.
Maka yang terjadi adalah orang saling mendahului satu sama lain, terkadang dengan menginjak gas dan orang lain pun mengumpat.
Inilah yang sering menyebabkan senggolan atau serempetan di jalan, yang kemudian memicu perselisihan, pertengkaran, perkelahian, bahkan kematian seperti kasus di atas.
Berharap agar setiap pengendara mobil/motor untuk bersikap santun, tidak tergesa-gesa, membiarkan kendaraan lain mendahului demi keselamatan bersama, adalah sia-sia tanpa usaha yang sungguh-sungguh dan konsisten dari semua pihak yang terkait.