Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kesaksian Ketua RT Soal Sosok Pimpinan Al-Zaytun: Punya Aset Mewah di Depok, tapi Tak Pernah Interaksi

Kompas.com - 23/06/2023, 14:27 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan ibadah Pondok Pesantren Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, mengundang kontroversi publik. Gelombang protes dari sejumlah ulama dan masyarakat bermunculan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Majelis Ulama Indonesisa (MUI) sepakat membentuk tim investigasi sebagai upaya konfirmasi terhadap pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun.

Adapun investigasi ini akan bekerja selama 30 hari demi kehati-hatian dalam investigasi. Tindakan administratif dan hukum akan diberikan apabila ada pelanggaran syariat Islam.

Baca juga: Ponpes Al-Zaytun, Disebut Terafiliasi NII tapi Tetap Beroperasi Selama 30 Tahun

"Semua unsur, pendidikan, aparat hukum, MUI, birokrasi pemerintah provinsi. Kami merespon dengan cara terukur, adil, jadi beri kami waktu," kata Ridwan Kamil, Senin (19/6/2023).

Adapun sosok pimpinan pesatren bernama Panji Gumilang diungkapkan oleh Ketua RT di Jalan Swadaya, RT 002 RW 03, Kelurahan Krukut, Limo, Kota Depok, Jawa Barat.

Punya rumah mewah di bantaran sungai

Ketua RT 002 RW 03 Devi Romey Shinta mengonfirmasi bahwa rumah tersebut milik Panji Gumilang. Menurut Devi, Panji membeli rumah itu lebih kurang 20 tahun lalu.

"Iya, itu punya dia, Panji Gumilang. (Beli rumah) dari 2000 atau 2002 ya, sudah lama itu," ungkap Devi saat ditemui di Jalan Swadaya, Jumat (23/6/2023).

Pantauan Kompas.com di lokasi, rumah itu terletak di samping kali kecil yang berada di sisi Jalan Swadaya. Ada jembatan sepanjang 5-7 meter yang menghubungkan jalan ke rumah Panji Gumilang.

Baca juga: Kemenag Akan Bekukan Izin Ponpes Al-Zaytun jika Terbukti Lakukan Pelanggaran Berat

Rumah Panji memiliki dinding pagar bata dengan gerbang kayu berwarna coklat. Pagar setinggi sekitar 2,5 meter itu berdiri di bantaran kali.

Beberapa pohon besar tumbuh di dekat dinding pagar itu. Di balik pagar terdapat halaman yang cukup luas dengan sejumlah pohon besar. Dari jalan raya, tidak tampak aktivitas apa pun di dalam rumah Panji Gumilang.

Tak pernah terlihat di lingkungan rumah

Menurut Devi, Panji Gumilang telah membeli rumah di sana sejak sekitar 20 tahun lalu. Namun, Panji Gumilang tidak menempati rumah di Jalan Swadaya tersebut.

Rumah yang terletak di bantaran kali itu disebut hanya ditempati oleh satpam. Sejak 2000-2002, menurut Devi, tak ada aktivitas yang melibatkan banyak orang di rumah Panji Gumilang.

Devi mengatakan, ia hanya melihat orang suruhan Panji Gumilang membuat jembatan sepanjang 5-7 meter dari Jalan Swadaya menuju rumah pimpinan pondok pesantren itu.

"Saya juga gak pernah ketemu, dari sebelum jadi RT. Cuma (bertemu) penjaga (rumah Panji Gumilang) saja," tutur Devi dilansir dari TribunJakarta.com, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Pimpinan Al-Zaytun Panji Gumilang Punya Rumah di Depok, Berdiri di Bantaran Kali

Membantu lingkungan

Meski tak pernah bertemu langsung, Devi mengatakan Panji Gumilang dulunya merupakan sosok yang sering membantu lingkungan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com