JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga bernama Hasan Alhabshy dan pemilik ternak bernama Burhan menggeruduk Kantor Kelurahan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (26/6/2023).
Mereka datang ke kantor kelurahan untuk meminta kejelasan perihal kesimpangsiuran informasi soal penanganan limbah kotoran sapi.
"Saya sebagai pelapor tidak pernah mendapat informasi soal progres penyelesaian masalah limbah kotoran sapi. Saya jadi bingung ini penyelesaiannya sampai mana, makanya hari ini bersama Pak Burhan saya meminta kejelasan," tutur Hasan di lokasi.
Baca juga: Limbah Kotoran Sapi Dibuang ke Saluran Air di Cikoko Jaksel, Timbulkan Bau Menyengat
Hasan merupakan warga yang tinggal di Jalan Cikoko Barat III atau berjarak sekitar 400 meter dari lokasi peternakan yang dimiliki Burhan.
Keduanya sebelumnya belum pernah bertatap muka. Hasan dan Burhan baru bertemu pagi ini guna menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
"Kami baru benar-benar mengobrol hari ini. Ternyata kami sama-sama tidak mendapat penjelasan soal penanganan masalah ini. Pak Burhan selaku pemilik pun bingung, karena dia sudah meminta bantuan tetapi belum ada tindakan," beber dia.
Pantauan Kompas.com, keduanya mendatangi kelurahan pukul 13.00 WIB. Mereka berdiskusi dengan Lurah Cikoko, Fitriani.
Dalam diskusi yang berlangsung di lantai dua kantor kelurahan, tensi tinggi dan friksi kerap kali terjadi.
Baca juga: Dinkes DKI: Ada 1.527 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Sepanjang 2023
Salah satunya ketika Hasan meminta penjelasan soal minimnya informasi ke Fitriani.
"Ibu beberapa kali mengundang Pak Burhan soal penyelesaian masalah limbah, tetapi saya enggak dapat laporan. Bagaimana saya bisa tahu perkembangannya?" ujar Hasan.
Fitriani mengatakan, pihaknya mengundang pemilik ternak untuk berdiskusi soal ukuran biopal atau septic tank komunal khusus limbah.
Ia menegaskan tidak mengundang pelapor karena hanya Burhan yang diminta keterangan.
"Izin pak, ini bukan rapat, saya hanya meminta data perihal ukuran biopal yang rencananya akan dibuat oleh PAL Jaya," tutur dia.
Kemudian, ada juga perdebatan soal wewenang pembuangan limbah padat kotoran sapi antara pemilik ternak dan pihak kelurahan.
Baca juga: Banyak Warga Tinggal di Kolong Tol, Pemprov DKI Didesak Segera Bangun Hunian Layak
Sebab, Burhan merasa pihak kelurahan seharusnya ikut membantu mengangkut limbah kotoran sapi.