JAKARTA, KOMPAS.com - Sengketa lahan yang terjadi di Perumahan Green Village, Perwira, Bekasi Utara, berbuntut panjang.
Tak hanya akses masuk saja yang ditutup, rumah salah satu penghuni perumahan bernama Nafrantilofa (33) terbelah menjadi dua bagian setelah dipagar beton.
Dinding setinggi hampir dua meter itu berdiri tegak tepat di depan fasad usai pemlilik lahan yang sah melakukan eksekusi atas konflik sengketa lahan.
Menurut Nafrantilofa atau Lofa, ia tidak sendiri. Masih ada sembilan rumah lain yang bernasib sama. Namun, nasib mereka masih lebih baik karena hanya akses jalannya saja yang tertutup.
Rumah Lofa memiliki luas tanah 79 meter persegi. Namun ternyata, lahan seluas 25 meter persegi ternyata milik orang bernama Liem Sian Tjie.
Beruntung pemilik lahan masih memberikan keringanan, dinding beton hanya dipasang sampai di bagian fasad saja.
Untuk bagian dalam rumah, Lofa masih bisa menggunakan meski khawatir sewaktu-waktu ikut digusur.
"Saya minta jangan dirobohin karena kan bingung juga ya hampir separuh rumah kena," ucap Lofa dilansir dari TribunJakarta.com, Selasa (27/6/2023).
Lofa bersama keluarganya sudah menempati rumah sejak 2018, properti itu dibeli dengan cara Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Bank DKI.
"Rumah ini masih kredit, KPR 15 tahun. Sekarang baru jalan tujuh tahun, per bulannya Rp 5 juta," ucap Lofa.
Penghuni Perumahan Green Village, Perwira, Bekasi Utara, tidak bisa memarkirkan kendaraannya lantaran akses masuknya sudah ditutup sejak 20 Juni lalu.
Hal ini diduga terjadi karena pihak pengembang dari perumahan tersebut menyerobot tanah milik orang lain. Akibatnya, jalan untuk mengakses sepuluh rumah penghuni kini ditutup beton.
Penghuni lain bernama Solihin (38) mengatakan lahan itu awalnya hanya ditandai dengan patok. Namun lama kelamaan, lahan itu ditutup oleh seng di jalan sepanjang 370 meter itu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, tembok seng itu hampir menutup seluruh akses masuk warga. Hanya tersisa kurang lebih 20-40 sentimeter lebar jalan untuk pejalan kaki.
Pada Minggu (25/6/2023) malam, akses tersebut baru sebatas ditutup oleh seng. Kini sudah berganti dengan tembok beton yang terlihat baru terpasang.
Baca juga: Sengketa Lahan di Green Village Bekasi, Satu Garasi Rumah Ditembok dengan Hebel