Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlanjutnya Polemik UKT UI yang Mahal, 10 Calon Mahasiswa Terancam Mengundurkan Diri

Kompas.com - 28/06/2023, 18:09 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik soal mahalnya uang kuliah tunggal (UKT) di Universitas Indonesia (UI) yang mencapai Rp 15 juta per semester terus berlanjut.

Menurut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, ada sejumlah calon mahasiswa yang terancam mengundurkan diri karena tidak sanggup membayar uang kuliah.

"Ada kurang lebih sepuluh mahasiswa baru yang kemudian mengadu hampir tidak mau melanjutkan kuliah di UI," ungkap Ketua BEM UI Melki Sedek Huang saat konferensi pers di UI, Depok, Jawa Barat, Senin (26/6/2023).

Ke-10 calon mahasiswa itu masuk ke UI melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) alias jalur undangan.

“Mereka yang hampir mundur ini rata-rata (UKT-nya) dipatok di atas Rp 15 juta,” imbuh Melki.

Baca juga: Ramai Keluhan Calon Mahasiswa soal UKT Mahal, UI: Ada Kok yang UKT-nya Zero

Tanggapan UI

UI angkat bicara soal isu sejumlah calon mahasiswa yang hendak mundur karena mahalnya biaya kuliah.

Menurut Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Amelita Lusia, belum ada calon mahasiswa yang mengundurkan diri secara resmi imbas kondisi ini.

"Sampai sekarang, saya belum mendengar ada yang mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi. Jika ada, saya akan informasikan,” ujar Amelita, Selasa (27/6/2023).

Di sisi lain, dia mengaku memang ada calon mahasiswa yang meminta keringanan biaya kuliah.

Calon mahasiswa yang hendak mengajukan keringanan bisa menyerahkan beberapa berkas penunjang, seperti surat pensiun orangtua bagi yang orangtuanya sudah purna tugas.

Baca juga: UI Sebut Belum Ada Camaba Mundur, BEM: Justru Kami Dapat Info dari Fakultas

UKT UI

Berdasarkan laman resmi UI soal penetapan UKT, diinformasikan bahwa besaran UKT ditetapkan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayai mahasiswa.

Adapun besaran UKT bervariasi tergantung rumpun pendidikan, yang terbagi menjadi dua yakni rumpun sains teknologi dan kesehatan serta rumpun sosial dan humaniora.

Biaya kuliah terendah untuk rumpun sains teknologi dan kesehatan adalah Rp 0 dan tertinggi Rp 20 juta per semester.

Rumpun ini meliputi program studi kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan, farmasi, teknik, ilmu komputer, matematika dan IPA.

Lalu, biaya kuliah per semester di rumpun sosial dan humaniora mulai dari Rp 0 hingga Rp 17,5 juta.

Rumpun ini meliputi program hukum, ekonomi dan bisnis, ilmu pengetahuan budaya, psikologi, ilmu sosial dan politik, dan ilmu administrasi.

Biaya kuliah di program pendidikan vokasi (D3 dan D4) sama dengan rumpun sains teknologi.

(Penulis : Muhammad Naufal/ Editor : Ihsanuddin, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com