JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik soal mahalnya uang kuliah tunggal (UKT) di Universitas Indonesia (UI) yang mencapai Rp 15 juta per semester terus berlanjut.
Menurut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, ada sejumlah calon mahasiswa yang terancam mengundurkan diri karena tidak sanggup membayar uang kuliah.
"Ada kurang lebih sepuluh mahasiswa baru yang kemudian mengadu hampir tidak mau melanjutkan kuliah di UI," ungkap Ketua BEM UI Melki Sedek Huang saat konferensi pers di UI, Depok, Jawa Barat, Senin (26/6/2023).
Ke-10 calon mahasiswa itu masuk ke UI melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) alias jalur undangan.
“Mereka yang hampir mundur ini rata-rata (UKT-nya) dipatok di atas Rp 15 juta,” imbuh Melki.
Baca juga: Ramai Keluhan Calon Mahasiswa soal UKT Mahal, UI: Ada Kok yang UKT-nya Zero
UI angkat bicara soal isu sejumlah calon mahasiswa yang hendak mundur karena mahalnya biaya kuliah.
Menurut Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Amelita Lusia, belum ada calon mahasiswa yang mengundurkan diri secara resmi imbas kondisi ini.
"Sampai sekarang, saya belum mendengar ada yang mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi. Jika ada, saya akan informasikan,” ujar Amelita, Selasa (27/6/2023).
Di sisi lain, dia mengaku memang ada calon mahasiswa yang meminta keringanan biaya kuliah.
Calon mahasiswa yang hendak mengajukan keringanan bisa menyerahkan beberapa berkas penunjang, seperti surat pensiun orangtua bagi yang orangtuanya sudah purna tugas.
Baca juga: UI Sebut Belum Ada Camaba Mundur, BEM: Justru Kami Dapat Info dari Fakultas
Berdasarkan laman resmi UI soal penetapan UKT, diinformasikan bahwa besaran UKT ditetapkan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayai mahasiswa.
Adapun besaran UKT bervariasi tergantung rumpun pendidikan, yang terbagi menjadi dua yakni rumpun sains teknologi dan kesehatan serta rumpun sosial dan humaniora.
Biaya kuliah terendah untuk rumpun sains teknologi dan kesehatan adalah Rp 0 dan tertinggi Rp 20 juta per semester.
Rumpun ini meliputi program studi kedokteran, kesehatan masyarakat, ilmu keperawatan, farmasi, teknik, ilmu komputer, matematika dan IPA.
Lalu, biaya kuliah per semester di rumpun sosial dan humaniora mulai dari Rp 0 hingga Rp 17,5 juta.
Rumpun ini meliputi program hukum, ekonomi dan bisnis, ilmu pengetahuan budaya, psikologi, ilmu sosial dan politik, dan ilmu administrasi.
Biaya kuliah di program pendidikan vokasi (D3 dan D4) sama dengan rumpun sains teknologi.
(Penulis : Muhammad Naufal/ Editor : Ihsanuddin, Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.