DEPOK, KOMPAS.com - BEM Universitas Indonesia (UI) mengaku menerima informasi soal calon mahasiswa baru (camaba) yang hendak mengundurkan diri dari pihak fakultas.
Para camaba itu hendak mundur imbas mahalnya uang kuliah tunggal (UKT).
"Kami mendapat informasi ada camaba yang terancam mengundurkan diri dari (pihak) fakultas," ungkap Ketua BEM UI Melki Sedek Huang melalui pesan singkat, Rabu (28/6/2023).
Baca juga: Imbas UKT Mahal, 10 Camaba UI Disebut Hendak Mengundurkan Diri
Di satu sisi, pihak UI justru mengaku belum ada camaba yang mengajukan pengunduran diri secara resmi.
Padahal, kata Melki, BEM UI sudah menyampaikan informasi terkait adanya camaba yang hendak mundur kepada pihak Kemahasiswaan UI.
Menurut dia, ketidaktahuan soal camaba yang hendak mundur menandakan pihak UI tidak peduli nasib para mahasiswanya.
"Bahkan (informasi soal camaba hendak mundur) sudah kami teruskan ke Kemahasiswaan UI," sebutnya.
"Ini tanda bahwa UI memang tidak pernah peduli nasib mahasiswanya," imbuh Melki.
Baca juga: Soal Biaya UKT Mahal, Ketua BEM: UI Tak Peduli Nasib Mahasiswanya
Sebelumnya diberitakan, pihak UI menyebutkan, hingga kini belum ada camaba yang mengajukan pengunduran diri secara resmi imbas mahalnya biaya UKT.
"Sampai sekarang, saya belum mendengar ada (camaba) yang mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi," tutur Amelita Lusia melalui pesan singkat, Selasa (27/6/2023).
Ia mengaku akan menyampaikan informasi soal camaba UI yang mengundurkan diri jika memang ada yang mundur.
Di satu sisi, Amelita mengakui, memang ada sejumlah camaba UI yang mengajukan keringanan biaya UKT masing-masing.
Para camaba UI itu mengajukan keringanan karena merasa biaya UKT mereka terlalu mahal.
Baca juga: UI Tegaskan Belum Ada Calon Mahasiswa Baru yang Mundur imbas UKT Mahal
Kata Amelita, jika hendak mengajukan keringanan, camaba diminta menyerahkan beberapa berkas terkait mengapa UKT mereka harus diturunkan.
Salah satu di antaranya, yakni surat pensiun orangtua.