Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Biaya UKT Mahal, Ketua BEM: UI Tak Peduli Nasib Mahasiswanya

Kompas.com - 28/06/2023, 15:41 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang menyatakan, pihak kampus tidak memahami persoalan yang dihadapi calon mahasiswa baru (camaba).

Melki menyampaikan itu untuk menanggapi pernyataan Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia.

Amelita sebelumnya berujar, belum ada camaba yang mengundurkan diri secara resmi imbas mahalnya uang kuliah tunggal (UKT).

"Bu Amelita sebagai Kepala Humas UI memang tidak paham apa-apa terkait seluk-beluk permasalahan biaya pendidikan," kata Melki melalui pesan singkat, Rabu (28/6/2023).

Baca juga: UI Tegaskan Belum Ada Calon Mahasiswa Baru yang Mundur imbas UKT Mahal

Menurut dia, ketidaktahuan pihak UI soal camaba yang hendak mengundurkan diri karena biaya UKT, menandakan kampus tak peduli dengan nasib mahasiswa.

Melki mengaku, BEM UI mendapatkan informasi soal camaba yang hendak mengundurkan diri dan telah meneruskan informasi tersebut ke pihak Kemahasiswaan UI.

"Ini tanda bahwa UI memang tidak pernah peduli nasib mahasiswanya," tutur Melki.

"Kami mendapat informasi ada camaba yang terancam mengundurkan diri dari fakultas dan bahkan sudah kami teruskan ke Kemahasiswaan UI," lanjut dia.

Baca juga: Imbas UKT Mahal, 10 Camaba UI Disebut Hendak Mengundurkan Diri

Sebelumnya diberitakan, pihak UI menyebutkan, hingga kini belum ada camaba yang mengajukan pengunduran diri secara resmi imbas mahalnya biaya UKT.

"Sampai sekarang, saya belum mendengar ada (camaba) yang mengajukan permohonan pengunduran diri secara resmi," tutur Amelita melalui pesan singkat, Selasa (27/6/2023).

Amelita mengaku akan menyampaikan informasi jika ada camaba UI yang mengundurkan diri.

Di sisi lain, Amelita mengakui, ada sejumlah camaba UI yang mengajukan keringanan biaya UKT. Sebab, mereka merasa biaya UKT terlalu mahal.

Baca juga: Mahalnya Biaya UKT UI, Ratusan Mahasiswa Baru Menjerit...

Untuk mengajukan keringanan biaya UKT, camaba diminta menyerahkan beberapa berkas terkait alasan bahwa UKT harus diturunkan.

Salah satu di antaranya, yakni surat pensiun orangtua.

Sementara itu, BEM UI sebelumnya mengungkapkan, ada sepuluh camaba yang hendak mengundurkan diri imbas UKT yang mahal.

Mereka hendak mengundurkan diri karena dikenai biaya UKT di atas Rp 15 juta per semester.

Adapun sepuluh camaba itu masuk UI melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) alias jalur undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com