Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara Motor Tiba-tiba Kejang, lalu Ambruk dan Meninggal di Margonda Depok

Kompas.com - 04/07/2023, 15:16 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Seorang pengendara motor berinisial KS (51) tiba-tiba meninggal di Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/7/2023) siang.

Saksi mata bernama Mulyadi (50) mengungkapkan, KS mulanya mengendarai motor secara perlahan di Jalan Margonda Raya menuju arah Jakarta sekitar pukul 12.00 WIB.

Korban saat itu mengendarai motor Honda Revo. Menurut Mulyadi, KS mengenakan jaket, celana panjang, dan sandal.

"Pengendara motor usianya sekitar 50 tahunan, dia pelan-pelan naik motornya, lewat depan sini (di Jalan Margonda Raya)," ungkap Mulyadi di Jalan Margonda Raya, Selasa.

Baca juga: Duduk di Kursi Roda, Amanda Mantan Pacar Mario Dandy Bersaksi di Sidang Penganiayaan D

Kemudian, KS meminggirkan motornya ke arah trotoar Jalan Margonda Raya. Mulyadi sendiri saat itu tengah berdiri di trotoar Jalan Margonda Raya, tak jauh dari lokasi KS meminggirkan motornya.

Tak lama kemudian, KS tiba-tiba mengalami kejang. Saat itu, KS belum memarkirkan motornya. KS lantas ambruk dan badannya mengenai trotoar Jalan Margonda Raya.

"Mungkin sudah merasakan sakit. Jadi, sempat kejang-kejang, terus (KS) ambruk. Badannya kena trotoar," ungkap Mulyadi.

"Tapi enggak ada luka-luka (yang dialami KS). Motornya juga enggak apa-apa," lanjut dia.

Baca juga: Lihainya Pelarian Si Kembar Penipu iPhone Rihana-Rihani: Berpindah-pindah Apartemen demi Hapus Jejak

Warga setempat, kata Mulyadi, kemudian menggotong tubuh KS.

KS saat itu telah meninggal sehingga warga memanggil polisi. Mulyadi mengungkapkan, selang satu jam kemudian, polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Jenazah KS dibawa ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur. Sementara itu, motor korban dibawa ke Mapolres Metro Depok.

"Jenazahnya (KS) masih di situ, satu jam-an, baru polisi datang. (Lalu), jenazah dibawa ke RS Kramatjati, kalau motornya dibawa ke Polres Depok," kata Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com