JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Terminal Pulogadung Sutarman mengatakan, belum ada penghuni kios liar di kawasan terminal itu yang melakukan pembongkaran mandiri.
Padahal, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan dan sosialisasi terkait penataan ulang terminal sebanyak tiga kali.
"Surat pemberitahuan sudah diberikan dari 2021 sampai dengan 2023. Sudah ada tiga kali pemberitahuan dari UPT Terminal Angkutan Jalan," kata dia di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (7/7/2023).
Baca juga: Hilangkan Kesan Kumuh dan Negatif, Terminal Pulogadung Bakal Ditata Ulang
Surat pemberitahuan dan sosialisasi pertama dan kedua dilakukan pada 2021.
Sementara, surat pemberitahuan dan sosialisasi ketiga dilakukan pada Juni 2023.
Adapun surat pemberitahuan berisi imbauan bahwa akan ada pembongkaran kios terkait penataan ulang Terminal Pulogadung.
Pemberian surat dan sosialisasi dilakukan dengan mengunjungi masing-masing kios.
"Untuk kios yang kosong, kami menempelkan surat pemberitahuan di pintu," jelas Sutarman.
"Soal sosialisasi, kami juga lakukan agar mereka paham bahwa terminal harus difungsikan semestinya, bukan milik mereka pribadi," imbuh dia.
Penataan ulang
Adapun Terminal Pulogadung sudah direncanakan untuk ditata ulang sejak 2021.
Penataan ulang dimaksudkan untuk menghilangkan kesan kumuh dan negatif yang melekat pada terminal itu.
"Memang sudah dari 2021 akan ada peremajaan terminal. Pembenahan dari pedagang-pedagang liar atau rumah tinggal liar tanpa izin," tutur Sutarman.
Baca juga: Copet Beraksi di Terminal Pulogadung meski Ada Petugas Dishub, Polisi: Kami Akan Awasi dan Patroli
Pedagang dan rumah tinggal liar yang dimaksud adalah deretan kios di seberang halte Transjakarta, tepatnya sederet dengan WC umum di sisi kanan pintu keluar terminal.
Menurut Sutarman, mereka telah menyalahkan izin penggunaan bangunan karena beraktivitas tepat di atas saluran air.