Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi Blok G Pasar Tanah Abang, Polisi Temukan Alat Diduga Bong untuk Sabu

Kompas.com - 07/07/2023, 19:38 WIB
Xena Olivia,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mendatangi Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat yang  diduga menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi sabu.

Pantauan Kompas.com, Kanitreskrim Polsek Metro Tanah Abang Kompol Kukuh Islami dan jajarannya datang langsung ke lantai dua dan tiga pada Jumat (7/7/2023) sore.

Di lantai dua, polisi mendapati botol plastik yang tutupnya dilubangi dan diberi dua sedotan plastik berwarna putih.

Botol yang diduga sebagai bong atau alat mengisap sabu itu terletak di kios kosong dengan kode A LO 2 ACT 149.

“Nah ini ada,” kata salah satu polisi.

Baca juga: Pasar Tanah Abang Blok G Tidak Terurus, Kini Diduga Jadi Sarang Pesta Miras dan Sabu

Polisi langsung memeriksa area di kios itu dan mencocokkannya dengan foto yang didapatkan dari laporan yang diterima.

Setelah itu, polisi itu memanggil petugas keamanan setempat.

“Sudah berapa lama ini kira-kira? Kalian buka tutup (akses) sudah berapa lama?” tanya polisi.

“Setiap hari, enggak ada (akses orang masuk). Paling yang bisa masuk (lewat akses) ke arah masjid (di lantai empat),” jawab petugas keamanan itu.

Padahal, saat Kompas.com menelusuri kawasan itu pada Kamis (6/7/2023), ada akses menuju lantai tiga yang dapat dilalui begitu saja melalui rolling door.

Baca juga: Riwayat Blok G Pasar Tanah Abang, Awalnya untuk Rangkul PKL, Kini Diduga Jadi Sarang Preman

Usai pemeriksaan, Kukuh mengatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut akan temuan itu.

“Kami menemukan satu alat untuk menggunakan narkoba seperti botol untuk pengguna. Kami temukan di lantai dua,” kata Kukuh kepada awak media di lantai dasar Blok G.

“Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melakukan pengungkapan (yang) terjadi di blok G,” lanjut dia.

Polisi belum dapat menyimpulkan apakah blok G Pasar Tanah Abang kini sudah menjadi   sarang preman dan narkoba, sebagaimana yang diungkapkan sejumlah pedagang. 

“Kalau kita lihat situasi ini sangat kotor dan berdebu dan jejak-jejak kaki orang lewat. Alat itu sepertinya masih baru dan bukan yang sudah lama,” tutup dia.

Baca juga: Gandeng Polisi, Heru Budi Segera Benahi Blok G Tanah Abang yang Jadi Tempat Nyabu dan Sarang Preman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com