Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Ayam Meroket, Pedagang Pasar Cibubur: Kami Nombok Tiap Hari

Kompas.com - 12/07/2023, 17:23 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sutinah (58), penjual daging ayam di Pasar Cibubur, Jakarta Timur harus menombok modal setiap hari lantaran harga daging ayam yang melejit tajam dalam sebulan terakhir.

Harganya kini menyentuh Rp 35.000 per kilogram (kg).

"Yang ayam belah empat itu kan dulu kita belanja cuma Rp 26.000 atau Rp 27.000, kita bisa jual Rp 28.000. Sekarang yang ukuran belah empat aja kalau kita modal itu Rp 34.000, kita jual cuma Rp 31.000 atau Rp 32.000 per ekor, nombok Rp 2.000," kata Sutinah saat ditemui Kompas.com di lapaknya, Rabu (12/7/2023).

Baca juga: Sebelum Tewas di Kamar Kontrakan, Pria di Pademangan Tinggal Bersama Pembunuhnya yang Diakui Keponakan

Meski sudah dijual di bawah harga modal, masih banyak pembeli yang bertanya-tanya mengapa daging ayam mahal.

Pembeli protes saat harus membayar Rp 30.000 dari yang sebelumnya Rp 27.000 untuk ukuran tertentu.

"Sedangkan kita beli Rp 34.000-Rp 35.000 itu kita jual Rp 30.000- Rp 31.000 sekilo aja dia langsung protes 'kok potongannya kecil', ya memang ayam ukuran di bawah sekilo itu kan kecil banget, yang delapan ons sembilan ons. Tetap aja dia protes," tutur dia.

Padahal, kata Sutinah, sebelum lebaran Idul Adha, harga daging ayam masih berkisar Rp 25.000-Rp 27.000 per kg.

Ia menilai, lonjakan harga saat ini memang jadi yang tertinggi sejak Sutinah menjadi penjual daging ayam dari tahun 1982 silam.

Baca juga: Tumpukan Sampah di Pantai Mangrove Muara Angke Akhirnya Dibersihkan

"Kenaikan sekarang ya yang parah, bayangin aja dari harga Rp 25.000, Rp 27.000 sampai ke Rp 35.000, berapa lipat tuh naik. Itu harga satu ukuran yang per kilo," kata Sutinah.

"Harga Rp 35.000 itu sudah ada hampir sebulan. Sebelum lebaran haji kan belum naik banget, ya kita wajarlah kalau mau lebaran naik, ternyata sampai sekarang pun enggak turun," celetuk dia.

Sutinah tidak tahu apa penyebab daging ayam begitu mahal saat ini. Sebab, untuk ketersediaan, menurut dia tidak ada hambatan sama sekali.

"Dari yang memasok sudah mahal, ya dia bilangnya dari kandang juga sudah mahal. Enggak tahu juga kenapa harganya terus naik. Kalau ayam pasti banyak, ayam itu ada aja ayam mah. Tapi ya harganya kayak gitu," kata Sutinah.

Saat harga masih berkisar Rp 25.000-Rp 27.000, Sutinah sanggup menjual hingga 50-70 ekor ayam per hari.

Baca juga: Orangtua Siswa Berkebutuhan Khusus di Tangsel Desak Polisi Tangkap Pelaku Lain yang Culik Anaknya

"Kita biasanya bawa 50-70 (ekor), sekarang paling bawa 35-40 (ekor), jadi ya sudah secukupnya kita saja, kita enggak mau kerugian, kalau kita ngambilnya banyak, nomboknya tetap banyak," tutur dia.

Sutinah berharap agar pemerintah bisa mengecek kenaikan harga daging ayam yang tidak kunjung turun ini dan segera mengatasinya.

"(Harapannya) dicek, sampai di harga normal aja, enggak di bawah itu enggak apa-apa. Kasihan masyarakat kayak kita yang jualan kayak gini, kasihan capek doang enggak dapat apa-apa," tandas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com