JAKARTA, KOMPAS.com - Bangkai kapal layar motor (KLM) akibat kebakaran pada April 2023 yang belum dievakuasi berdampak kepada sejumlah nakhoda, anak buah kapal (ABK), dan kuli angkut.
Mereka tidak mendapatkan penghasilan selama hampir tiga bulan terakhir karena aktivitas pelayaran dan bongkar muat terganggu.
“(Keluarga di rumah) ya (jadi) enggak dapat nafkah. Makanya, jalau sudah sampai tiga bulan, sudah (bakal dapat) talak tiga (dari istri),” ungkap seorang nakhoda bernama Edi (42) saat ditemui Kompas.com di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, Kamis (13/7/2023).
Baca juga: Bangkai Kapal Belum Dievakuasi, Hampir 3 Bulan Nakhoda dan ABK Terjebak di Pelabuhan Sunda Kelapa
Nakhoda KLM yang lain bernama Oji (42) menyampaikan, anak di kampung halaman kerap meminta uang karena mengira sang ayah bekerja.
“Tahunya kan kami dari rumah kerja. ‘Pak, duit, Pak! Pak, duit, Pak!’. ‘Wah, uang dari mana, Nak? Sabar sajalah ya’,” ujar Oji dalam kesempatan yang sama.
Oji yang merupakan nakhoda asal Tegal, Jawa Tengah, mengatakan bahwa istrinya sudah mengetahui permasalahan ini.
Namun, Oji tidak menampik, kebutuhan rumah tangga juga harus terpenuhi.
“(Istri di rumah) tahu, tapi entar ujung-ujungnya, ‘Memang sudah enggak bisa ditinggal kapalnya?’. Ya serba salah,” tutur Oji.
Baca juga: Cerita Nakhoda Terlunta-Lunta di Pelabuhan Sunda Kelapa Hampir 3 Bulan
Alhasil, Oji terkadang meminjam uang kepada rekan-rekannya untuk menghidup keluarga di kampung halaman.
“Pinjam sana-sini dulu,” kata Edi.
“Pasti (uutang). Pinjam sana-sini, ya kadang-kadang kalau lagi enggak ada, kami pinjam dulu sama teman atau bos,” imbuh Oji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.