Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempuh Jalur Hukum, Ngadenin Minta Bukti Pihak Hotel Pernah Tawar Lahan Rp 8 Juta

Kompas.com - 18/07/2023, 19:59 WIB
Firda Janati,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Ngadenin (63) lansia yang rumahnya "dikurung" oleh bangunan hotel di Jatiwaringin, Kota Bekasi, meminta pihak hotel membuktikan pernah menawar pembelian lahannya Rp 8 juta per meter.

Kuasa hukum Ngadenin, Zaenal Abidin, mengatakan, pihak hotel tak pernah menawar lahan kliennya sampai Rp 8 juta per meter.

Menurut dia, pihak hotel tiga kali mengajukan penawaran. Penawaran pertama Rp 5 juta, penawaran kedua Rp 7 juta dan terakhir Rp 5 juta pada tiga tahun lalu.

"Kalau Pak Devin menyampaikan statement-nya bahwa pihak hotel telah menawarkan Rp 8 juta, kami akan meminta bukti," ujar Zaenal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Belum Lihat Itikad Baik Pihak Hotel, Ngadenin Akhirnya Layangkan Somasi

Zaenal meminta pihak hotel membuktikan secara tertulis kapan penawaran Rp 8 juta itu disampaikan kepada kliennya.

"Di mana dan kepada siapa Rp 8 juta itu disampaikan, apakah ada bukti tertulis atau tidak," tutur Zaenal.

Zaenal mengaku telah mengumpulkan bukti pihak hotel mengucapkan kalimat tersebut dalam wawancara di media.

Apabila pihak hotel tidak dapat membuktikan, Zaenal memastikan bahwa pihaknya akan mempermasalahkan hal itu.

"Kalau tidak bisa membuktikan ucapannya, kami akan mengambil langkah hukum. Saya akan laporkan ke Polresta Bekasi terkait dengan kebohongan publik," kata dia.

Baca juga: Ngadenin Akui Patok Harga Lahan Rp 15 Juta per Meter ke Pihak Hotel, Ini Alasannya

Sebelumnya, Devin selaku perwakilan keluarga pemilik hotel mengaku pernah tiga kali menawarkan harga pembebasan lahan kepada Ngadenin senilai Rp 8 juta per meter pada 2021. Nilai tersebut merujuk pada nilai jual obyek pajak (NJOP) wilayah itu.

"Tapi pihak Ngadenin belum sepakat, beliau mintanya Rp 15 juta. Makanya, dari pihak hotel untuk menarik tawaran itu akhirnya buntu, tidak terjadi kesepakatan harga," ucap Devin.

Sementara itu, alasan Ngadenin mematok Rp 15 juta per meter yakni rumah tersebut dibelinya dengan harga normal sesuai harga pasar sebelum adanya penutupan akses jalan.

Ngadenin tidak terima setelah akses tertutup tembok hotel, lahannya menjadi tidak bernilai dan ditembak harga murah.

"Kenapa rumah dan tanah itu yang Pak Ngadenin beli dengan harga normal. Tiba-tiba dengan dibangunnya hotel, tanah itu tidak bernilai. Jangankan orang mau beli, kalau dikasih pun enggak bakal mau kalau masuknya lewat got," kata Zaenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com