Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keadaan D Usai Dihajar Mario Dandy, Ahli Saraf: Tak Bisa Diajak Berbicara Hal yang Kompleks

Kompas.com - 20/07/2023, 15:18 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dokter ahli saraf yang menangani D (17), Yeremia Tatang, menuturkan korban penganiayaan Mario Dandy Satriyo (20), tidak bisa diajak berbicara hal yang kompleks dan terlalu dalam.

Pernyataan itu diungkapkan oleh Yeremia dalam sidang lanjutan kasus penganiayaan Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas.

Mulanya, Yeremia ditanya oleh Majelis Hakim Alimin Ribut Sujono soal bagaimana anak D menangkap informasi dari lingkungan sekitar.

"Cukup lumayan, bisa mengerti. Untuk hal-hal sederhana masih bisa, tapi untuk hal-hal kompleks, masih belum," ucap Yeremia di depan Alimin, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: Kondisi Anak D Setelah Dihajar Habis-habisan oleh Mario Dandy, Ahli Syaraf: Bicaranya Tidak Nyambung

Alimin lalu kembali bertanya tentang kondisi D saat ini.

"Kondisi anak ini, apakah kembali seperti waktu beberapa tahun masih kecil atau bagaimana?" tanya Alimin kepada Yeremia.

"Tentu tidak Yang Mulia. Kondisi sudah berubah," jelas Yeremia.

Hakim lalu kembali bertanya kepada ahli saraf tersebut soal perubahan seperti apa yang terjadi kepada D.

Yeremia kemudian menjawab dan memberi contoh soal salah satu obrolan yang pernah ia lakukan dalam proses pemeriksaan kondisi D.

"Jadi, kalau untuk anak seumur gini, harusnya dia sudah bisa berbicara sesuatu yang misalnya cukup dalam. Misalnya, 'Kamu mau jadi apa', terus 'Kamu mau ngapain di masa depan'," kata Yeremia.

Baca juga: Gara-gara Dianiaya Mario Dandy, Emosi D Jadi Meledak-ledak karena Fungsi Otak Rusak

"(Enggak) tahu," lanjut Yeremia sambil menirukan gaya bicara D.

Yeremia melanjutkan, selain kondisi yang tidak sesuai dengan anak seusianya, memori di dalam otak D juga banyak yang terganggu.

Ia bahkan tidak bisa menerima informasi mengenai pelajaran yang terlalu rumit.

"Kalau untuk pelajarannya sih, diingat-ingat masih oke, tapi kalau untuk yang berat, kayaknya masih belum bisa," ucap Yeremia.

"Yang ringan itu maksud saudara?" tanya Alimin kepada Yeremia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com