JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan RI membuat program "Gerakan Anak Sehat" yang diterapkan di 50 kabupaten dan kota sebagai upaya penanggulangan stunting.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program pengentasan stunting itu pertama kali digelar di DKI Jakarta.
"Rencana pada bulan (Juli) ini kami akan meluncurkan gerakan anak sehat di 50 kabupaten/kota. Dan kami pilih mulainya di DKI Jakarta," ujar Budi di Balai Kota Jakarta, Senin (24/7/2023).
Baca juga: Heru Budi: 36.000 Balita di Jakarta Masuk Kategori Rawan Stunting
Budi mengatakan, program ini diluncurkan karena stunting sampai saat ini masih menjadi perhatian khusus pemerintah.
Pemilihan Jakarta menjadi kota pertama yang menjalankan program tersebut karena pemerintah daerahnya dinilai transparan dalam penanganan stunting.
"Kenapa DKI Jakarta yang pertama? Karena DKI pemerintahnya sangat terbuka, sangat progresif, dan sangat ingin stunting-nya beres," ucap Budi.
Dalam pertemuan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan Budi Gunadi di Balai Kota DKI Jakarta, dibahas mengenai masalah stunting di Ibu Kota dan upaya penanganannya.
Heru mengungkapkan, 36.000 balita memiliki masalah gizi dan rawan terkena stunting.
Baca juga: Heru Budi Bertemu Menteri Kesehatan, Bahas Masalah Stunting di Jakarta
Jumlah tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 250.000 balita yang telah diukur tinggi dan berat badannya dalam program pengentasan stunting.
"Sasaran balita terinput di dalam sistem itu 457.000 dan balita yang sudah ditimbang itu 250.000," ujar Heru.
"Balita di Jakarta yang bermasalah gizi adalah 36.000," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.