Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Rumah Putri yang Hidup Sebatang Kara di Jakut: Reyot, Plafon Bolong, dan Beralas Puing

Kompas.com - 24/07/2023, 16:37 WIB
Baharudin Al Farisi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi rumah perempuan bernama Dyah Aristi Kusuma Putri (42) di Jalan Mayangsari III, Blok E-13, RT 014/RW 15, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, terbilang memprihatinkan.

Adapun Putri hidup sebatang kara di rumah yang hampir roboh tersebut setelah kedua orangtuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (24/7/2024), tempat tinggal Putri dikelilingi rumah besar yang bersih dan terawat.

Tembok setinggi satu meter berwarna abu-abu tanpa pagar menjadi pembatas kediaman Putri.

Baca juga: Kisah Putri, Hidup Sebatang Kara di Rumah Reyot Tanpa Listrik dan Penuh Puing di Jakut

Memasuki area halaman, puing-puing berserakan dan menutupi pekarangan. Ada juga daun-daun kering, ranting pohon, bambu-bambu yang sudah diikat rapi, pohon setinggi dua meter, dan tanaman liar di halaman rumah.

Tembok depan rumah Putri ini berwarna merah bata. Sementara itu, pintu kayu berwarna coklat terlihat sudah usang dan tidak memiliki kunci.

Saat Kompas.com masuk ke dalam rumah, terdapat sebuah ruangan di sebelah kanan yang penuh dengan tumpukan barang-barang yang berserakan.

Barang-barang tersebut meliputi kompor sumbu, kursi plastik, sofa berwarna biru yang sudah kotor dan rusak, pakaian-pakaian, kursi plastik merah, perabot dapur, dan lain-lain.

Baca juga: Terseret Mobil Patroli Jalan Tol yang Dibajak Perempuan, Petugas Luka-luka dan Dirawat di RS

Sama seperti pekarangan, bagian dalam rumah Putri juga dipenuhi puing-puing. Puing-puing itu berserakan, menjadi alas rumah tersebut.

Kemudian, plafon kediaman Putri tampak kusam. Bahkan, ada beberapa bagian yang sudah bolong.

Sementara itu, bagian belakang rumah Putri sudah tidak memiliki atap. Di area ini, ada satu kamar mandi yang juga dipenuhi sisa reruntuhan.

Di sisi lain bagian belakang rumah, terdapat terpal biru berukuran besar. Di belakangnya ada ruang kecil berisi satu dipan kayu beralas tikar, satu kursi kayu panjang dengan alas duduk yang sudah rusak, dan lemari kayu.

Baca juga: Sopir Rubicon Oranye yang Serempet Ayla di Tol Minta Maaf via DM Instagram

Eks Ketua RT 014/RW 015 Kelurahan Tugu Utara Ramlah Harahap (74) mengungkapkan, Putri tinggal seorang diri setelah orangtuanya meninggal. Putri diduga depresi.

"Saya rasa sih begitu, cuma ini mau diperiksa sama anak-anak ini. Dibilang gila, enggak juga, karena dia masih sadar," kata Ramlah saat ditemui di Jalan Mayangsari III, Senin.

"Ya biasanya manja, ada orangtua, ada pembantu, tapi sekarang sendiri. Teman dia tidak ada memang. Waktu sekolah, anak-anak bawa teman ke rumah, nah dia enggak," lanjut dia.

Namun, sejak Senin pagi, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) terlihat membersihkan rumah tersebut dan bergotong-royong mengangkat puing-puing di sana.

"Bantuan sih belum, baru tadi saja. Baru tadi pagi, cuma PPSU, itu kami yang telepon," ucap Ramlah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS Untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com