Adapun Putri hidup sebatang kara di rumah yang hampir roboh tersebut setelah kedua orangtuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Senin (24/7/2024), tempat tinggal Putri dikelilingi rumah besar yang bersih dan terawat.
Tembok setinggi satu meter berwarna abu-abu tanpa pagar menjadi pembatas kediaman Putri.
Memasuki area halaman, puing-puing berserakan dan menutupi pekarangan. Ada juga daun-daun kering, ranting pohon, bambu-bambu yang sudah diikat rapi, pohon setinggi dua meter, dan tanaman liar di halaman rumah.
Tembok depan rumah Putri ini berwarna merah bata. Sementara itu, pintu kayu berwarna coklat terlihat sudah usang dan tidak memiliki kunci.
Barang-barang tersebut meliputi kompor sumbu, kursi plastik, sofa berwarna biru yang sudah kotor dan rusak, pakaian-pakaian, kursi plastik merah, perabot dapur, dan lain-lain.
Sama seperti pekarangan, bagian dalam rumah Putri juga dipenuhi puing-puing. Puing-puing itu berserakan, menjadi alas rumah tersebut.
Kemudian, plafon kediaman Putri tampak kusam. Bahkan, ada beberapa bagian yang sudah bolong.
Sementara itu, bagian belakang rumah Putri sudah tidak memiliki atap. Di area ini, ada satu kamar mandi yang juga dipenuhi sisa reruntuhan.
Di sisi lain bagian belakang rumah, terdapat terpal biru berukuran besar. Di belakangnya ada ruang kecil berisi satu dipan kayu beralas tikar, satu kursi kayu panjang dengan alas duduk yang sudah rusak, dan lemari kayu.
Eks Ketua RT 014/RW 015 Kelurahan Tugu Utara Ramlah Harahap (74) mengungkapkan, Putri tinggal seorang diri setelah orangtuanya meninggal. Putri diduga depresi.
"Saya rasa sih begitu, cuma ini mau diperiksa sama anak-anak ini. Dibilang gila, enggak juga, karena dia masih sadar," kata Ramlah saat ditemui di Jalan Mayangsari III, Senin.
"Ya biasanya manja, ada orangtua, ada pembantu, tapi sekarang sendiri. Teman dia tidak ada memang. Waktu sekolah, anak-anak bawa teman ke rumah, nah dia enggak," lanjut dia.
Namun, sejak Senin pagi, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) terlihat membersihkan rumah tersebut dan bergotong-royong mengangkat puing-puing di sana.
"Bantuan sih belum, baru tadi saja. Baru tadi pagi, cuma PPSU, itu kami yang telepon," ucap Ramlah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/07/24/16371931/kondisi-rumah-putri-yang-hidup-sebatang-kara-di-jakut-reyot-plafon-bolong