BEKASI, KOMPAS.com - Platform lowongan kerja (loker) online, JobStreet, meminta pencari kerja (pencaker) untuk segera melapor apabila menjadi korban penipuan lowongan kerja (loker) bodong.
Belajar dari kasus penumpang ojol menjadi korban loker bodong, Head of PR, Social and Content, Indonesia JobStreet by SEEK Adham Somantrie berharap pencaker selalu mengecek detail informasi dari suatu perusahaan sebelum melamar.
"Kami mendorong pencari kerja atau pihak mana pun yang mengetahui tentang insiden tersebut untuk melapor," ujar Adham saat dihubungi Kompas.com, dikutip Senin (31/7/2023).
Adham menuturkan, pihaknya dapat mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penipuan berkedok lowongan pekerjaan.
Baca juga: Antisipasi Penipuan Loker, JobStreet Selalu Verifikasi Latar Belakang Perusahaan
"Dengan laporan yang masuk kami dapat memahami situasi dengan lebih baik dan memungkinkan kami untuk segera mengambil tindakan yang tepat," ujarnya.
Ia juga meminta pelapor untuk memberikan detail informasi yang relevan kepadanya, termasuk penjiplakan informasi perusahaan.
"Laporkan jika ada informasi tentang pelaku kejahatan yang menyalahgunakan nama merek dan atau platform kami," kata dia.
Adham mengatakan, pihaknya sangat serius menangani penipuan berkedok loker karena keselamatan pencari kerja merupakan yang utama.
Ia juga ingin mengingatkan semua orang agar berhati-hati saat mencari pekerjaan secara online.
Baca juga: Penyesalan Korban Penipuan Loker di Ruko Bekasi karena Tak Sadar Ada Kejanggalan Sejak Awal
"Selalu verifikasi keabsahan perusahaan dan perekrut yang lamar dan pastikan bahwa informasi dan deskripsi pekerjaan yang diberikan sesuai dengan konten iklan pekerjaan," ucapnya.
Korban penipuan dapat menghubungi JobStreet di +622180825888 atau usersupport-id@jobstreet.com.
Sebelumnya diberitakan, penumpang ojol bernama Gira (22) melamar pekerjaan melalui aplikasi pencari kerja online. Ia kemudian menerima pesan undangan dari perseroan terbatas (PT) yang berbeda dari lamarannya.
"Nama PT di aplikasi Jobstreet dengan di undangan berbeda. Pas pertama saya lamar itu kan namanya Mutiara Logistik, yang di undangan ini Jedeco Manufakturing Otomotif gitu," ujar Gira kepada Kompas.com, Jumat (28/7/2023).
Baca juga: Hilang Jejak Penipuan Berkedok Loker di Ruko Bekasi, padahal Modusnya Sudah Jadi Rahasia Umum
Awalnya Gira tak yakin melamar di PT itu. Namun, di satu sisi, ia melihat deskripsi pekerjaan dalam undangan persis dengan PT yang dia lamar melalui aplikasi pencari kerja online.
Gira melihat gaji, kriteria usia, dan ketentuan lain yang ditawarkan juga persis dengan PT yang dia lamar.
"Saya cek lagi di Jobstreet, perasaan saya enggak pernah daftar di Jedeco ini. Tapi pas lihat dari undangannya kayak kriteria ini, itu, kok sama dengan Mutiara Logistik," kata Gira.
Gira mencoba peruntungan, namun sayangnya dia malah menjadi korban penipuan berkedok loker.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.